BULELENG – Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi didampingi Kasatreskrim AKP Arung Wiratama geber penetapan 2 tersangka kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kecamatan Banjar dan pada salah satu penginapan di Jalan Pulau Obi Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng.
Selain menyatakan perihatin terhadap adanya tren peningkatan kasus kekerasan pada anak sebagai korban ataupun anak sebagai pelaku, pada momentum tersebut juga disampaikan apresiasi Polres Buleleng kepada Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana terkait rencana pembangunan Rumah Aman Anak (RAA) Buleleng.
“Berdasarkan bukti permulaan cukup, penyidik Unit PPA Satreskrim menetapkan KAYD alias Ondok sebagai tersangka kasus kekerasan seksual dan KS alias Pacung sebagai tersangka pesetubuhan anak dibawah umur,” ungkap Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi saat menggeber kasus ini di Mapolres Buleleng, Senin (15/1/2024).
Kapolres Widwan memaparkan, tersangka Ondok (34) beralamat Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng diduga melakukan kekerasan seksual terhadap korban berinisial MA (18) beralamat Kecamatan Seririt dengan modus mengantar korban yang kabur dari RS ke rumahnya, namun justru dibawa ke sebuah penginapan di Jalan Pulau Obi Keluharan Banyuning.
“Atas perbuatannya, Ondok disangkakan pasal 5 huruf (b) UU No. 12 tahun 2022 tentang Tindak pidana kekerasan seksual. Ancaman hukumannya, pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 300 juta,” jelasnya.
Sementara tersangka Pacung (48) beralamat Kecamatan Banjar, diduga menyetubuhi korban sebut saja Bunga (10) yang nota bena tetangganya dengan iming-iming memberikan uang Rp 3.000,- disangkakan dengan pasal 81 UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
Ia menambahkan, dalam proses hukum terhadap kekerasan sesual dan tidak kekerasan terhadap anak, penyidik Unit PPA Satreskrim tidak hanya bekerjasama dengan Bapas, namun juga dengan instansi terkait, P2TP2A dan organisasi kepemudaan yang peduli terhadap tindak kekerasan terhadap anak.
“Termasuk juga kemarin, saya sudah sempat ngobrol dengan bapak Pj. Bupati dan Forkompinda, nanti kita akan coba bangun Rumah Aman Anak itu. Nanti dari pak bupati nyiapkan lahannya, dari kami coba mengupayakan CSR dari perusahaan, BUMN untuk pembangunannya dan dari organisasi kepemudaan daerah siap memberikan bantuan assesment untuk pemulihan kembali pysikologis korban,” terangnya.
Wacana ini sudah direncanakan, dikoordinasikan dengan BUMN untuk realisasi pembangunan Rumah Aman Anak di Kabupaten Buleleng ini.
“Nanti akan saya pertebal lagi, pertajam lagi, saya akan koordinasikan lagi dengan bapak bupati terkait lahan yang disediakan untuk pembangunan Rumah Aman Anak di Kabupaten Buleleng ini,” pungkasnya.(kar/jon)
