GIANYAR – Pemerintah Kabupaten Gianyar sedang membangun kandang untuk peternakan ayam ras Bali dengan anggaran mencapai Rp1,5 miliar.
Kandang yang diklaim terbesar untuk peternakan ayam ras Bali ini dibangun di Banjar Tarukan, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring.
Kepala bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Anak Agung Parwata dikonfirmasi, Kamis (22/12/2023) mengatakan, pembangunan kandang untuk pengembangan ayam ras Bali merupakan ranah Dinas PUPR.
“Kami hanya menerima bangunan sudah jadi. Begitu serah terima bangunan fisik, maka UPTD Pemuliaan Ayam Ras Bali Kabupaten Gianyar segera melakukan pengembangan,”ujar jelas Agung Parwata.
Sementara, Kepala UPTD Pemuliaan Ayam Lokal Bali Dewi Maryani menyebut kandang dibangun di atas lahan sekitar 1 hektar.
“Namun, tidak semua lahan dibangun. Pembangunan menyesuaikan dengan karakter pertumbuhan ayam ras Bali asli,” jelas Maryani.
Saat ini, kata Maryani, jumlah ayam 184 ekor dengan total pejantan 38 ekor dan ayam ras Bali dengan aneka jenis dalam pengembangan 135 ekor.
“Perkembangan sampai saat ini sangat baik. Namun karena masa proyek, sebagian besar dilepas liar, kecuali yang sedang mengeram,” terangnya.
Kandang diperkirakan bisa menampung 500 ekor ayam betina yang terus dikembangkan. Bibit ayam didatangkan dari berbagai kabupaten di Bali.
“Sebelumnya, gagasan ini diinisiasi oleh Bupati Mahayastra dengan mencoba mengembangkan belasan ekor ayam khas asli Bali. Melihat perkembangan ayam ini terus meningkat, Bupati Mahayastra menggelontor dana Rp1,5 miliar agar Bali secara umum memiliki pemuliaan ayam lokal Bali,” ujar Maryani.
Secara umum, ayam ras Bali digunakan untuk memenuhi kebutuhan upakara seperti mecaru, maupun yadnya lainnya. Ayam yang umun dicari seperti biying (merah), selem (hitam), ijo (hijau), putih, brumbun dan jenis lain seperi biying brahma. (jay)
