DENPASAR – Kejuaraan Biliar Bali Open 2024 untuk kategori putri yang digelar di Renon Billiard Centre (RBC ) and Café diikuti pebiliar ranking 1 dan 2 Indonesia.
Pebiliar ranking 1 Indonesia tak lain yakni Silviana Lu dan ranking 2 Indonesia, Annita Kanjaya. Bali sendiri menurunkan pebiliar putri PON Bali tak lain Septiyana Lestari dan Desak Raka Kasih Ariati yang masih terus bertanding.
Kejuaraan itu sendiri dibuka oleh Ketua Umum Pengprov POBSI Bali, dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa didampingi salah seorang penggelar even tersebut, Edward Sandjaja Ikwan. Para peserta pebiliar putri sendiri mencapai 75 % merupakan pebiliar PON dari Provinsi lainnya di Indonesia.
“Kejuaraan Billiard Bali Open 2024 ini sendiri di kategori putri memang sangat ketat dan kompetitif positif. Pebiliar putri yang turun dominan atlet putri dari provinsi luar Bali yang nantinya berlaga di PON 2024. Sedangkan diluar pebiliar PON putri Bali, pebiliar Porprov dari kabupaten dan kota di Bali juga ambil bagian. Intinya semua pebiliar putri yang ambil bagian merupakan pebiliar terbaik daerahnya masing-masing,” kata Edward Sandjaja Ikwan usai pembukaan, Rabu (29/5/2024).
Sedangkan untuk kategori pria yang baru dipertandingkan mulai 1- 6 Juni 2024 mendatang setelah kategori putri tuntas digelar pada 31 Mei 2024, diikuti sekitar 256 pebiliar putra dan 80% merupakan pebiliar PON 2024 dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
“Saya terpaksa harus membatasi peserta karena pebiliar dari luar Bali terus bertambah. Jika tidak saya batasi mencapai 300 lebih peserta. Memang Bali memiliki daya Tarik tersendiri dalam menggelar kejuaraan biliar level nasional atau internasional,” tambah Edward.
Di lain pihak, dr. Laksmi Anggari Putri Duarsa berharap agar para pebiliar yang ambil bagian di Bali Open 2024 bisa menjadikan kejuaraan tersebut sebagai ajang tolok ukur kemampuan masing-masing.
“Kan Bali Open 2024 ini sangat bagus sebagai ajang pemanasan terutama para pebiliar putri PON di seluruh Indonesia, agar bisa mengejar prestasi dan mengukur performanya, sehingga nantinya bisa dijadikan ajang evaluasi sebagai persiapan menghadapi PON 2024. Termasuk juga untuk atlet Bali,” demikian dr. Laksmi Duarsa. (ari/jon)