DENPASAR – Semua even atau kejuaraan bulutangkis baik skala kecil sampai skala nasional bahkan internasional kini wajib menggunakan Sistim Informasi (SI).
Regulasi bulutangkis ini salah satunya yang menjadi keputusan dalam rapat Dewan Pengawas (Dewas) PB PBSI 2023 di Jakarta, 17-18 November 2023.
Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya yang merupakan salah satu anggota Dewas dan turut dalam rapat Dewas tersebut mengungkapkan jika regulasi itu menjadi mutlak. Jika ada even tidak menggunakan SI maka dianggap tidak resmi.
“Artinya jika suatu even atau kejuaraan bulutangkis dengan skup atau skala kecil sampai besar, jika tidak menggunakan SI maka ditetapkan sebagai even atau kejuaraan bulutangkis yang sifatnya illegal, serta tidak wajib dihadiri PBSI,” ungkap Wayan Winurjaya saat dihubungi, Minggu (19/11/2023).
Berangkat dari semua itu, pihaknya telah meminta Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PBSI Bali IGN Arya Candra Palasara atau Tu Gus untuk membuat suat edaran, kepada seluruh PBSI kabupaten/kota di seluruh Bali yang sebisa mungkin diteruskan ke Persatua Bulutangkis (PB) di daerahnya masing-masing.
“SI ini penting untuk mendongkrak ranking SI bagi Bali setiap tahunnya. Sekarang Bali berada di posisi 14 dari 35 provinsi dengan jumlah 1140 pebulutangkis tercatat sampai 30 September 2023. Sebelum saya memimpin jumlah SI Bali masih dibawah 500 dan sekarang mulai saya memimpin PBSI Bali sudah sejumlah itu. Makanya karena diatas 1000 SI kita maka kuota pebulutangkis Bali menjadi 3 pebulutangkis,” tegas Winurjaya.
Diakuinya, SI sendiri sinoim dengan KTA bagi pebulutangkis sehingga ketika mengikuti even nasional atau internasional sudah bisa tinggal mendaftar saja karena sudah terdaftar di SI.
Kalau belum masuk SI maka pebulutangkis tidak dapat mengikuti kejuaraan nasional atau internasional. (ari/jon)
