KARANGASEM – Sebuah bangunan bale bengong dan senderen rumah milik warga Banjar Bangle, Desa Jungutan, Kecamatan Abang ambruk, Selasa (2/5/2023). Pemicunya kontur tanah labil akibat diguyur hujan sejak sepekan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan dua warga Banjar Bangle yang mengalami musibah itu, yakni Nengah Yasa Putra dan I Made Suena.
Banyunan bale bengong milik Yasa Putra ambruk karena tak kuat menahan tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari kemarin.
Hal sama juga dialami I Made Suena. Senderan pekarangan rumahnya ambrol tergerus air hujan hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Longsor terjadi usai wilayah Bangle diguyur hujan deras. Musibah pertama dialami Made Suena. Senderan pekarangan rumah berukuran 4 x 5 meter jebol,” ungkap Arimbawa.
Dikatakan, ambruknya senderan pekarangan rumah milik Suena konten membuat warga sekitar kaget. Pasalnya material senderan yang longsor langsung menimpa bangunan bale bengong milik Yasa Putra yang ada di bawahnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu. Pemilik hanya mengalami kerugian materiil yang lumayan. “Kerugiannya masih dihitung oleh petugas TRC, tapi melihat kerusakan yang ada kerugian yang dialami korban mencapai puluhan juta,” terang Arimbawa.
Mengingat cuaca ekstrem masih menghantui Karangasem, Arimbawa mengimbau agar warga dan pengendara untuk tetap waspada dan berhati-hati. Warga juga diminta agar menjauhi tebing serta pohon saat turun hujan.
BPBD, kata Arimbawa, juga sudah memetakan potensi rawan bencana yang ada di wilayahnya. Dari 78 Desa / Kelurahan yang ada, sebanyak sebanyak 50 desa berpotensi mengalami bencana tanah longsor saat memasuki hujan.
Daerah yang berpotensi terjadi longsor tersebar di delapan Kecamatan. Seperti Kec. Rendang, Sidemen, Kubu, Bebandem, Manggis, dan Abang.
Sedangkan, Kecamatan Sideman, daerah yang berpotensi longsor sebanyak 9 desa, yakni Desa Lokasari, Wismakerta, Tri Eka Buana, Telaga Tawang, Sinduwati, Talibeng, Tangkup, Kerta Buana, dan terakhir Desa Sidemen. Semua daerah ini berdekatan dengan dataran tinggi dan bebukitan, yang kondisi tanahnya cukup labil.
Kecamatan Selat hampir semua daerah berpotensi longsor. Kecamatan Abang, hanya 7 daerah berpotensi longsor.
Untuk Kecamatan Bebandem, hanya beberapa desa sering terjadi longsor. Dan Kecamatan Rendang ada 5 desa. Sementara untuk Kecamatan Kubu, BPBD memetakan hanya 4 desa yang berpotensi mengalami longsor. (wat,dha)