DENPASAR – Rapat Koordinasi KONI Bali dengan para pelatih cabang olahraga (cabor) terkait pengelolaan keolahragaan dalam rangka persiapan Provinsi Bali mengikuti PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), yang digelar di Ruang Rapat KONI Bali, Senin (22/4/2024), salah satu menyinggung soal terkait try out atau try in.
Menurut Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Darmawan pemanggilan pelatih tersebut untuk mengintensifkan apa yang telah dilakukan oleh cabor yang bersangkutan karena pelatih juga bertanggung jawab kepada para atletnya terkait data-data yang dibutuhkan karena sampai sekarang ada atlet yang belum memiliki BPJS Kesehatan.
“Mudah-mudahan semua cepat selesai karena jika sampai ada data-data yang kurang dari atlet itu sendiri kan kasihan. Termasuk long list yang juga belum lengkap karena adanya masih atlet yang belum melakukan kelengkapan data. Karena sekarang apapun kan dilakukan by system semuanya,” tutur Oka Darmawan usai rapat koordinasi.
Tak terkecuali lanjutnya soal perkembangan latihan secara terjadwal sehingga hasil BK PON ada yang perlu dipertahankan hasilnya tapi ada yang perlu ditingkatkan. Maka semuanya harus dilakukan melalui latihan.
“Soal kendala ya tetap klasik seperti soal try out atau try in karena terkait dana. Sudah kami cadangkan semuanya seperti dana untuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) cabor dialihkan ke try out atau try in karena memang sekarang inikan fokusnya ke PON 2024,” tegas Oka Darmawan.
Diharapkannya para pelatih dan atlet terus melakukan latihan secara rutin. Bahkan KONI Bali sendiri meminta dengan program latihan nanti harus diserahkan dalam bentuk foto-foto latihan sehingga ada bukti latihan tersebut.
Hanya anehnya bukti latihan tersebut tidak adanya dana untuk sewa tempat latihan. Padahal masih banyak cabor yang harus membayar biaya sewa untuk latihan di TC Desentralisasi sekarang ini. Justeru hal inilah yang menjadi kendala penting yang dibutuhkan oleh para atlet untuk berlatih. (ari/jon)
