BULELENG – Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bersama dengan stakeholder terkait.
Tak hanya penyaluran bantuan pangan pokok, rehabilitasi rumah dan bantuan langsung tunai, melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2K-UKM) Buleleng juga gencar menggulirkan program pelatihan keterampilan teknis.
“Salah satunya pelatihan keterampilan teknis anyaman bambu bagi para pengerajin anyaman bambu di Desa Sidetapa, Cempaga dan Tigawasa Kecamatan Banjar yang berada pada garis kemiskinan ekstrem,” ungkap Kepala DP2K-UKM Kabupaten Buleleng Dewa Made Sudiartha usai diskusi dengan peserta pelatihan di Gedung PLUT Buleleng, Kamis (4/7/2024).
Sudiartha menandaskan pelatihan keterampilan terpadu yang diikuti warga masyarakat yang terdaftar dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) ini tak hanya diharapkan mampu membangkitkan semangat untuk beranjak dari kemiskinan secara mandiri, tapi juga sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga dan terbebas dari belenggu kemiskinan.
“Karena, disamping meningkatkan kreatifitas dan inovasi produk anyaman, pelatihan teknis yang diikuti 25 peserta dan melibatkan narasumber dari lembaga Rumpun Bambu dari Bangli ini juga diharapkan dapat terbentuk business mactching untuk memperlancar produksi sekaligus pemasaran yang selama ini menjadi kendala para pengerajin khususnya anyaman bambu di Kabupaten Buleleng,” tandasnya.
Menyikapi program pelatihan teknis yang difasilitasi DP2K-UKM Buleleng, salah satu peserta dari Desa Tigawasa Kecamatan Banjar I Gede Sriwijaya mengaku sangat terbantu dan mengapresiasi program pelatihan teknis anyaman bambu yang diikuti tidak hanya menambah kreasi, tapi juga wawasan dan kepastian pemasaran produksi anyaman yang dilakoni bersama keluarga.
“Melalui pelatihan selama tiga hari yang difasilitasi Pak Dinas, saya mendapatkan kreasi anyaman dengan motif baru berupa tedung sari. Sebelumnya anyaman kranjang dan tempat lampu, sekarang tambah lagi tedung bambu,” tandas Sriwijaya dibenarkan Desak Putu Mahendri.
Selaku pengerajin anyaman bambu berupa tempat lampu di Desa Sidetapa, Mahendri mengaku sangat terbantu dan termotivasi untuk mengembangkan kreasi dan inovasi produk anyaman bambu sesuai dengan permintaan pasar. (kar/jon)