DENPASAR – Penggerebekan tempat pengoplosan LPG di rumah I Wayan Rawan (61) di Banjar Pande, Desa Abiansemal, Badung, dibeberkan Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra, Rabu (19/6/2024).
I Wayan Rawan mengenakan baju tahanan dengan kedua tangan diborgol dihadirkan ke awak media di lobi gedung Direktorat Reskrimsus Polda Bali. Polisi menyertakan barang bukti 17 tabung LPG 12 kg kosong, 40 tabung LPG 12 kg berisi, 107 tabung LPG 3 kg berisi, 174 tabung LPG 3 kg kosong.
Terdapat juga15 pipa besi berukuran 15 cm dipakai memindahkan gas 3 kg subsidi ke tabung 12 kg non subsidi.
“Dia memakai cara manual memindahkan gas memakai pipa besi dan es yang dikelilingi di tabung 12 kg agar gas bisa masuk dari tabung 3 kg,”ujar AKBP Ranefli Dian Candra.
Satu tabung 12 kg diisi empat tabung 3 kg. Dalam sehari, I Wayan Rawan bisa menghasilkan dua sampai tiga tabung gas oplosan 12 kg. Harga jual Rp200 ribu per tabung dengan keuntungan Rp120 ribu.
I Wayan Rawan mengoplos LPG di area belakang rumahnya. Itu dilakukannya sepulang dari jualan pindang bersama istrinya di pasar Ubud.
“Dia ini sudah empat tahun berjualan LPG 3 kg tapi ilegal. Sedangkan aktivitas mengoplos baru dua bulan. Tersangka belajar ngoplos dari informasi temannya,”ungkapnya.
Tersangka berdalih melakukan pengoplosan karena faktor ekonomi. Salah satunya membayar utang di bank. Ia memiliki satu pelanggan yang biasa membeli gas oplosannya, yaitu seorang pemilik warung babi guling. Tabung lainnya dijual secara keliling menggunakan mobil pikap yang turut disita polisi.
Penyidik sudah melayangkan surat panggilan kepada penyulai tabung LPG 3 kg ke tersangka.
“Tersangka mendapat pasokan tabung dari seseorang berinisial M asal Baturiti, Tabanan, dan akan kami mintai keterangan,”tegasnya.
Selain itu, ada satu agen pangkalan turut diperiksa polisi diduga sebagai sumber tabung dari Wayan Rawan.
Apakah ada kemungkinan penetapan tersangka lain ? “Kami akan cek dahulu apakah ada pelanggarannya atau tidak. karena sekali lagi, kalau pengoplosan ini kami tindak tegas distribusinya, ada instansi yang berwenang untuk penyaluran ini sesuai karena alurnya ada regulasinya,” tegasnya.
Terkait banyaknya pipa besi yang diamankan, I Wayan Rawan kepada wartawan mengaku dibeli dari temannya asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Saya ketemu orang itu di jalan, tapi saya tidak tahu namanya dia,” ucap tersangka.
Istri tersangka, lanjut Ranefli Dian Candra, mengetahui tersangka mengoplos LPG.
“Istrinya tahu tapi tidak ikut mengoplos. Istirnya tetap dimintai keterangan,”tandas mantan Kapolres Tabanan ini.
Ranefli Dian Candra juga mengungkapkan, TKP sempat didatangi petugas Polres Badung, namun tidak ditemukan adanya pengoplosan. Tersangka kena apes ketika tim Unit II Subdit IV Dit. Reskrimsus Polda Bali menyambangi rumahnya, Minggu (16/6/2024) sekitar pukul 06.20 WITA.
Ranefli Dian Candra juga mengungkapkan, selama 2024 sudah mengungkap empat kasus praktik pengoplosan LPG . Dua TKP di wilayah hukum Polres Gianyar yang diungkap sebelum ada kejadian kebakaran gudang gas di Denpasar Utara, serta dua kasus lagi diungkap setelah ada kebakaran yang menewaskan belasan nyawa tersebut.
Ranefli berujar praktik pengoplosan ini bisa jadi menjadi faktor penyebab kelangkaan gas di masyarakat. Pihaknya akan terus melakukan pendalaman dan penindakan tegas jika terbukti ada kasus tersebut.
“Kami juga perlu kerja sama semua pihak termasuk masyarakat karena ini kejahatan yang tersembunyi, jika melihat atau menemukan tindakan serupa agar disampaikan kepada kami untuk ditindaklanjuti,”harapnya. (dum)