JEMBRANA – Selama pandemi berlangsung hampir 2 tahun, Pasar Adat Desa di Desa Pergung Kecamatan Mendoyo ditutup. Kini pasar adat yang memanfaatkan areal Lapangan Widya Mandala di Desa itu dibuka kembali.
Pantauan WARTA BALI Kamis (16/6/2022), dibukanya pasar adat yang sudah berlangsung sejak sehari sebelum Galungan, hingga berakhir setelah hari Kuningan. Tidak hanya melibatkan pedagang lokal maupun luar, yang berjualan di pasar tersebut, sejumlah produk UMKM khususnya di seputaran Kecamatan Mendoyo, juga tampak dijual di pasar yang lebih identik disebut pasar TC.
Dibukanya kembali pasar tersebut seakan mengobati kerinduan lantaran pasar tersebut telah menjadi tradisi di setiap hari Galungan dan Kuningan, warga masyarakat wajib mengunjungi pasar tersebut.
Dengan dibukanya pasar tersebut hampir setiap hari tak pernah sepi pengunjung, baik yang sekedar menikmati suasana pasar di lapangan Kecamatan Mendoyo. Maupun berbelanja berbagai keperluan, semisal jajanan, kuliner, hingga pakaian, termasuk yang ingin menikmati wahana hiburan anak anak tersedia di sana.
Sebelumnya Bupati I Nengah Tamba menyampaikan bahwa kegiatan pasar adat ini, bertujuan untuk lebih menumbuhkan UMKM di Kabupaten Jembrana.
“Ini bagian dari pada bertumbuhnya UMKM kita, hari ini dibuktikan di sekeliling kita banyak sekali UMKM ikut berpartisipasi disini, memang kalau kita lihat juga ada pedagang yang sudah terlibat bertahun-tahun disini,” terangnya.
Bupati Tamba menyebutkan, momen ini, sangat dinantikan baik oleh para pedagang maupun masyarakat, setelah diberlakukannya berbagai pembatasan yang dilaksanakan selama masa pandemi.
“Jadi kita bersama Pak Wakil Bupati sudah berkeliling bertanya langsung, bahwa mereka rindu sekali dengan situasi seperti hari ini. Sudah hampir 2 tahun tidak melaksanakan kegiatan ini,” jelasnya.
Menimbang sudah melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Jembrana, bersama Wakil Bupati dan Forkopimda, Bupati Tamba memutuskan untuk memberikan izin pelaksanaan pasar adat ini. (ara,dha)