BULELENG – Pelaksanaan tahapan pesta demokrasi rakyat Indonesia, Pemilu 2024 menuju hari pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024 terus bergulir.
Selain pemenuhan sarana prasarana penyelenggaraan hingga pengamanan, dalam mewujudkan Pemilu Damai tahun 2024 juga dilakukan upaya ‘niskala’ dengan menggelar persembahyangan bersama melibatkan Forkompinda, KPU, Bawaslu dan perangkat daerah.
“Persembahyangan bersama ini dilakukan Pemkab Buleleng untuk mewujudkan Pemilu Damai tahun 2024,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa pada persembahyangan bersama bertepatan Hari Suci Purnama Sasih ke Enam penanggalan hindu di Pura Agung Jagatnatha Singaraja, Senin (27/11/2023).
Mewakili Pj. Bupati Buleleng, Sekda Suyasa menegaskan persembahyangan bersama juga dilakukan untuk mengawali rangkaian tahapan kampanye pesta demokrasi yang dimulai tanggal 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024.
“Tujuannya tidak lain adalah Pemkab Buleleng melakukan dua pendekatan yaitu secara sekala dan niskala. Sehingga pemilu berjalan dengan tertib dan menemukan pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara”, terangnya.
Ia menambahkan, dengan upaya niskala, mohon restu Tuhan Yang Maha Esa diharapkan pesta demokrasi berjalan lancar, aman dan kondusif.
“Sebagai penyelenggara, KPU kita harapkan dapat menjalankan tugas sesuai fungsinya, bisa menjaga integritas”, tegasnya.
Sementara Bawaslu, kata Suyasa, sebagai pengawas dari penyelenggaraan Pemilu diharapkan bisa melakukan pengawasan sesuai dengan regulasi yang ada.
“Bawaslu sebagai pengontrol pelaksanaan pesta demokrasi kita harapkan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan regulasi yang ada,” jelasnya.
Kepada ASN dan Non ASN yang telah menandatangani fakta integritas dan mengucapkan ikrar untuk menjunjung tinggi netralitas pada pelaksanaan Pemilu tahun 2024, diharapkan tidak melakukan pelanggaran.
“Seluruh ASN dan Non ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng semoga dapat tampil menjadi abdi negara yang netral, tidak berafiliasi atau berpolitik praktis,” pungkasnya. (kar/jon)
