GIANYAR – Pasar Rakyat Gianyar (PRG) mulai dibangun Pemkab Gianyar Tahun 2020 silam dengan menggunakan pinjaman pada Bank BPD Bali sebesar Rp218 miliar lebih.
PRG kini telah rampung dan mulai dipergunakan oleh masyarakat sebagai tempat jual beli. Dimana PRG mampu menampung 1.643 unit pedagang di los, kios sebanyak 95 Unit, dan toko sebanyak 143 unit.
Penyaluran kredit dilakukan secara periodik mulai 18 Desember 2019 sampai dengan 14 Desember 2021 dengan total penarikan kredit (pembayaran cicilan utang) lebih dari 218 juta lebih. Pembayaran kredit secara angsuran tiap bulan dengan kewajiban pokok dan bunga dianggarkan di rekening Belanja Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo dan Belanja Bunga Utang Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bank (LKB).
Sementara itu, untuk pembayaran pokok dan bunga dimulai 24 Maret 2022 sampai dengan 24 Agustus 2023 (tanggal jatuh tempo). Uang pinjaman untuk membangun PRG dari Bank BPD Bali, tahun ini akan lunas melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gianyar.
Untuk kondisi sampai dengan saat ini, pokok utang tersisa 54 juta rupiah lebih. Untuk kewajiban bulan Juni, pokok utang sebesar 18 juta rupiah lebih dengan bunga sebesar Rp310.793.685,00 (jatuh tempo tanggal 24 Juni 2023).
Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Rabu (7/6/2023) usai rapat paripurna dengan DPRD Gianyar mengungkapkan, tanpa adanya keberanian dari pemimpin, masyarakat Gianyar tidak akan memiliki pasar rakyat yang megah.
“Tanpa keberanian, tidak akan ada pasar rakyat yang sebagus itu. Walau dengan uang pinjaman tapi kini sudah lunas,” ujarnya.
“Bayangkan kalau pemimpin tidak berani mengambil keputusan untuk membangun Pasar Gianyar mana mungkin kita punya pasar seperti itu?” sambungnya.
Dengan direvitalisasinya Pasar Rakyat Gianyar, kini masyarakat Gianyar dapat melakukan transaksi jual beli dengan nyaman dan aman. Tampilan yang megah juga didukung dengan tempat parkir yang memadai, serta kebersihan pasar yang selalu terjaga. (jay,dha)