BADUNG – Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV Partai Hanura di The Stone hotel Kuta Badung, sedianya berlangsung srlama dua hari dari 18-20 Agustus 2024 akhirnya dipercepat.
Munas Partai Hanura seperti pemberitaan sebelumnya, semua DPD Hanura seluruh Indonesia telah memutuskan untuk menetapkan kembali Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Hal hasil, di hari kedua dan menjadi hari terakhir pelaksanaan Munas, semua DPD se-Indonesia secara aklamasi menetapkan kembali Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hanura masa bakti 2024-2029.
Dalam rapat pleno Munas IV Partai Hanura, ribuan peserta dari DPP, DPD, hingga DPC Partai Hanura, sepakat meminta Oesman Sapta kembali memimpin partai Hanura periode lima tahun ke depan.
Rapat pleno dipimpin oleh Ahmad Muqowan selaku ketua sidang, Surfani selaku Sekretaris, serta Marwan Paris, Benny Rhamdani, dan I Kadek Arimbawa sebagai anggota.
Dalam rapat pleno berjalan dengan suasana kekeluargaan, demokratis, dan mengedepankan musyawarah mufakat. Apa yang menjadi agenda Munas, satu per satu agenda Munas IV dibahas secara demokratis. Mulai dari penyampaian laporan pertanggungjawaban hingga penetapan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Hanura.
Selanjutnya, pada rapat pleno masuk pada agenda pemilihan Ketua Umum. Pada agenda penting dan yang akan menentukan nahkoda Partai Hanura, tanpa komando, para peserta Munas kompak mendesak dan mengusulkan Oesman Sapta kembali menjadi Ketua Umum Partai Hanura. Selain tidak ada lawan atau calon lain yang mendaftar Oesman Sapta minta segera ditetapkan kembali.
“OSO lanjutkan, aklamasi,” teriak ratusan peserta Munas.
Pimpinan sidang pun akhirnya mengetuk palu dan menerima desakan peserta Munas.
“Setuju. OSO, OSO, OSO,” pekik peserta Munas kompak.
Sekretaris DPP Benny Rhàmdani menyampaikan, pada Pasal 19, pemilihan Ketua Umum DPP dalam tata tertib yang sudah disahkan pada ayat 4 dijelaskan apabila terdapat hanya satu calon ketua umum yang memenuhi syarat, maka pemilihan ketua ditetapkan secara aklamasi.
“Apabila terdapat satu calon ketua umum yang memenuhi syarat maka pemilihan ketua ditetapkan secara aklamasi,”uja Benny.
Setelah ditetapkan, pimpinan sidang melakukan pengesahan keputusan Munas IV Nomor 04/KEP.Munas IV-Hanura/VIII/2024 tentang ketua umum terpilih DPP Partai Hanura periode 2024-2029.
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, Munas IV Partai Hanura memutuskan, menetapkan, Bapak Doktor Oesman Sapta terpilih aklamasi menjadi Ketua Umum DPP Partai Hanura periode 2024-2029,” kata Benny menegaskan, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, yakni 19 Agustus 2024 di Denpasar, Bali, oleh pimpinan sidang.
Setelah ditetapkan, Oesman Sapta Odang diminta menyampaikan orasi politik, sekaligus menutup Munas IV. Dalam pidatonya Oesman Sapta memuji para peserta Munas yang telah menjalankan demokrasi Pancasila.
“Saya pikir ini demokrasi yang luar biasa, bukan karena saya terpilih, tetapi karena musyawarah seperti nilai sangat demokrasi itu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Oesman Sapta menyampaikan terimakasih kepada seluruh kader partai atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk memimpin Partai Hanura selama lima tahun terakhir ini, dan lima tahun ke depan.
“Karena saudara memaksa saya untuk mengambil kembali, maka saudara harus patuh pada keputusan-keputusan partai. Ini semua demi kebaikan daerah saudara, bukan untuk saya,”pintanya.
Dalam kesempatan itu, OSO juga berpesan kepada kader agar tidak asal bicara merespons berbagai hal ketika mewakili nama Partai Hanura.
“Kalau bicara mewakili Hanura, jangan asal bicara. Pikirkan yang baik, elegan, konstitusional, pikirkan AD/ART,” ingat Ketua DPD RI periode 2017-2019 itu.
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan, semua kader adalah sahabat dan saudara.
“Ingat, persahabatan di atas segala-galanya. Saya tidak anggap anda anak buah, tetapi anda semua sahabat, saudara saya setanah air sebangsa Indonesia raya,” ujar Oesman Sapta. disambut tepuk riuh peserta.
Sementara dalam penyusunan kepengurusan, formatur kepengurusan dari pusat hingga ke ranting akan dibentuk. OSO pun mengingatkan para kadernya jangan bertindak seperti diktator. Para kader harus bersikap demokratis.
“Tahun pertama, kepengurusan PAC. Tahun kedua, susun ranting. Kalau saya datang, harus sudah ada plang dan susunannya. Dari ranting, PAC, DPC, DPD, DPP, jangan sekali-sekali jadi diktator yang seolah-olah benar sendiri,” pesannya.
Mengakhiri pidato politiknya, Oesman Sapta mengajak kadernya berdiri dan memekikkan yel-yel Partai Hanura, sekaligus menutup resmi Munas IV Partai Hanura yang bertema “Hanura Baru, Daerah Maju, Indonesia Bersatu” itu.
“Bangkit, Jaya, Menang, Hanura,”ujarnya. (arn/jon)