BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bertindak sebagai inspektur upacara bendera serangkaian peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Buleleng.
Selain menekankan pentingnya memaknai peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa para pahlwan, momentum apel yang diikuti ASN, TNI/Polri, Mahasiswa, Pelajar, Pramuka, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Kepemudaan juga dimanfaatkan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama ASN untuk lebih peduli sesama.
“Karena, diusia ke 79 tahun, masih ada saudara kita yang masih belum beruntung. Oleh karena itu, kita harus hadir dan peduli terhadap situasi tersebut,” tandas Lihadnyana usai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Sabtu (17/8/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan masih banyak warga masyarakat yang kurang beruntung sehingga para ASN diajak untuk melihat sekaligus peduli terhadap kondisi ini.
“Dengan mengunjungi dan melihat kondisi tersebut, para ASN ataupun pemerintah bisa mengetahui penyebab dari ketidakberuntungan yang dialami. Termasuk mengambil kebijakan yang tepat agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” tandasnya.
Jika masyarakat yang kurang beruntung tersebut masuk dalam usia kerja, bisa menjadi catatan bagi ASN maupun pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan atau bisa menyediakan lapangan pekerjaan.
“Untuk disabilitas, kita harus hadir untuk meringankan beban mereka. Termasuk juga memberdayakan para penyandang disabilitas. Kepedulian-kepedulian itu sebenarnya yang menjadi esensi dari setiap peringatan Hari Kemerdekaan,” tegasnya.
Bagaimana mengetahui dibalik euforia peringatan Hari Kemerdekaan, kata Lihadnyana, ada masyarakat kurang beruntung yang mungkin tidak merasakan arti sesungguhnya dari kemerdekaan itu sendiri.
“Kita harus hadir sebagai pemerintah. Peduli dan membantu sesama agar masyarakat yang kurang beruntung bisa merasakan arti dan makna Hari Kemerdekaan,” terangnya.
Ia menambahkan, pemerintah harus hadir untuk melaksanakan program penanganan kemiskinan dengan serius, dilandasi oleh tujuan dari pembentukan pemerintahan sebagai penatakelola administrasi pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Termasuk didalamnya orang miskin, masyarakat yang kurang beruntung. Pemerintah dengan para ASN didalamnya harus benar-benar hadir ditengah masyarakat, oleh karena itu, sekali lagi saya mengajak para ASN untuk lebih peka dan peduli terhadap sesama,” pungkasnya. (kar/jon)