KUTA – Dalam kurun waktu 8 bulan pertama di tahun 2023 ini tercatat sebanyak 20 Warga Negara Asing (WNA) mengajukan pindah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Terbanyak di antaranya adalah dari Jepang.
Demikian mengutip penyampaian Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu, Rabu (30/8/2023).
Disampaikannya pula, dominan alasan perpindahan kewarganegaraan tersebut lantaran cinta terhadap adat istiadat, budaya, dan keindahan alam Indonesia.
Adapun rincian 20 WNA yang dimaksudkannya itu adalah 15 orang Jepang, dan masing-masing 1 orang Belanda, Australia, Jerman, Prancis, dan Selandia Baru.
“Yang paling mendominasi memang dari Jepang. Jadi semua yang mengajukan sejak Januari sampai saat ini masih dalam proses,” sebutnya.
Dijelaskan dia, proses pengajuan pindah kewarganegaraan tidaklah singkat. Ada beberapa tahap yang harus dilalui, seperti verifikasi data, pengujian, dan lain sebagainya. Dan tentunya, WNA bersangkutan wajib untuk memiliki pengetahuan berkenaan dengan wawasan kebangsaan.
“Kalau pengajuan tahun 2023 ini, semuanya masih diverifikasi di Pusat. Makanya semua SK-nya belum keluar,” sambungnya.
Angka 20 itu, diakui dia, adalah terbilang cukup banyak. Karena di tahun sebelumnya, tercatat hanya ada 2 pengajuan saja. Dimana masing-masing adalah dari Belanda dan Italia, yang kini sudah sah sebagai WNI.
Lebih lanjut Anggiat mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi alasan perpindahan mereka sebagai WNI. Di antaranya seperti kawin campur, memiliki tempat usaha, dan juga anak-anak dari hasil kawin campur.
“Semua yang mengajukan itu karena sangat mencintai keberagaman Indonesia maupun adat dan budaya di Pulau Dewata,” pungkasnya. (adi/jon)
