BANGLI – Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli telah diresmikan di penghujung tahun 2022 ini. Hutan ini menjadi rujukan bagi pelancong untuk menikmati wisata desa yang sarat dengan pesan pelestarian lingkungan, berdampingan dengan kearifan lokal.
Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah merupakan keluaran dari program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam. Program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam sendiri adalah implementasi inisiatif program keberlanjutan dari PT Tirta Investama – Pabrik Mambal (AQUA Mambal) yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan SATIN (Sahabat Timur Indonesia) semenjak tahun 2021. Lingkup kegiatannya meliputi Konservasi Sumber Daya air, Keanekaragaman Hayati dan Wisata Alam.
Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Jo Kumala Dewi menegaskan, kontribusi swasta dalam mendorong percepatan Perhutanan Sosial melalui program CSR, merupakan hal yang sangat dibutuhkan.
“Praktik di Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah ini sekarang bisa menjadi model bagi perusahaan lain untuk mengembangkan hal yang sama di lokasi lain. Selain itu saya mengapresiasi juga penerapan sistem tiket berbasis digital yang ada, karena hasilnya akan lebih mudah termonitor, lebih transparan, dan akurat,” tambahnya.
Sementara mengutip sambutan Gubernur Bali I Wayan Koster yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja, disampaikan bahwa masyarakat Bali wajib memahami, menghayati, menerapkan, dan melaksanakan Tata Titi Kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era Baru pada pengelolaan Perhutanan Sosial.
“Saya apresiasi pihak-pihak seperti BUMN dan perusahaan swasta yang mendukung pelaksanaan Perhutanan Sosial di Bali, utamanya Hutan Desa yang dikembangkan untuk menggerakkan perekonomiannya. Warga Desa Glagahwangi patut diacungi jempol, karena bisa menjaga kelestarian potensi alamnya sekaligus mengambil nilai ekonomi dari aktivitas diatasnya,” sebut Gubernur Koster dalam sambutannya.
Dijelaskan, Sad Kerthi dalam kearifan lokal bermakna sebagai 6 upaya untuk menjaga kesucian atau menjaga keseimbangan, dimana semuanya saling berkaitan erat satu sama lain. Upaya-upaya tersebut mencakup Penyucian Manusia, Alam Semesta, Jiwa, Pemuliaan Pantai dan Laut, Pemuliaan Sumber Air dan yang terakhir pemuliaan Tumbuh-tumbuhan/hutan.
Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo. Bahkan karenanya, Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah diharapkan mampu menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Desa Adat Glagalinggah sekaligus wisatawan yang berkunjung.
“Pendampingan yang kami lakukan telah membuahkan hasil dengan lingkungan yang terjaga baik oleh masyarakat dengan kearifan lokalnya. Potensi tersebut menjadikan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah sebagai salah satu tujuan wisata, kami akan terus mendorong kebaikan tersebut supaya bisa menginspirasi lebih banyak orang,” sebutnya.
Menurut dia, mewujudkan Wana Wisata yang selaras dengan konsep konservasi air merupakan tantangan bagi semua pemangku kepentingan. Namun melihat semangat masyarakat Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, dirinya mengaku sangat termotivasi. “Ini adalah aksi kolektif, wujud kolaborasi yang harus dijaga supaya tetap bisa berjalan dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sad Kerthi, sambung dia, juga sejalan dengan visi Danone Indonesia yaitu One Planet One Health. Hal tersebut bermakna bahwa bumi yang kita tinggali ini memiliki keterkaitan dengan kesehatan makhluk di dalamnya. Dengan demikian maka keseimbangan keduanya tentu wajib untuk senantiasa terjaga.
Terpisah, Wayan Sumadi selaku Bendesa Adat Glagalinggah mengaku menaruh harapan besar terhadap Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah. Utamanya dalam hal meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami belajar konservasi dan Wisata Alam dengan pemetaan paket wisata digital untuk mengurangi kertas, juga pembangunan sarana wisata,” sebutnya sembari berharap agar nantinya para wisatawan bukan hanya menikmati keindahan pemandangan, tetapi juga belajar menghargai dan menjaga alam beserta kearifan lokalnya.
Lebih lanjut untuk diketahui pula, manfaat ekonomi Pabrik AQUA Mambal telah memberikan pendampingan terbentuknya Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah melalui penataan lokasi wisata berupa pembukaan jalur trekking, pembangunan amphitheatre, pengayaan jenis tanaman bernilai budaya dan adat bali seperti taru pramana untuk kebutuhan upacara, kopi, serta tumbuhan obat.
Semua tanaman itu akan melengkapi kawasan hutan tersebut sebagai ekowisata pendidikan konservasi, spot selfie, dan rujukan penyusunan desain adopsi pohon.
Adopsi pohon adalah Tindakan untuk menjadikan pohon sebagai bagian dari keluarga, khususnya dalam memelihara dan merawat pohon. Setiap adopter yang ingin mengikuti program adopsi pohon wajib menyerahkan dana adopsi pohon kepada masyarakat selaku pengelola hutan. (adi)