HeadlinePolitikTabananTerkini

Soal Paket Sandi, Sanjaya Sebut Isu,  Edi Wirawan Yakin  DPP PDIP Pertimbangkan Prestasi Tabanan

TABANAN –  Munculnya Paket Sandi ( Sanjaya-Dirga) dalam pembekalan  bagi Caleg PDIP terpilih di Wisma PLN, Bedugul, Baturiti, Tabanan beberapa waktu lalu terus menggelinding, selain paket petahana  Jaya-Wira ( Sanjaya-Edi Wirawan) dan memunculkan berbagai tanggapan di kalangan kader dan masyarakat di Tabanan.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang kembali diunggulkan untuk mendapatkan rekomendasi DPP PDIP untuk periode kedua, kalau munculnya paket Sandi itu adalah isu.

“Itu isu. Saya sudah sampaikan ke Pak Wakil ( I Made Edi Wirawan),” ungkap Sanjaya usai pelantikan anggota DPRD Tabanan,  di gedung Dewan, Senin (5/8/2024).

Menurut Sanjaya, hal tersebut merupakan hal yang biasa dan dinamika dalam politik serta partai politik. Di internal PDIP kata Sanjaya ada konsep Rodina ( romantisme, dinamika dan dialektika).

“Dinamika, biasalah, begitulah dunai politik, tergantung siapa yang akan diberikan rekomendasi oleh DPP Partai tidak ada yang tahu,” kilahnya.

Sanjaya menegaskan, dirinya sebagai petugas partai siap baik diperintah ngayah atau tidak, sudah biasa. Dia juga menilai paket tersebut terlalu dini.

“Bagi saya itu terlalu dini, saya belum tahu, mungkin tokoh di Bali belum tahu. Kita akan tahu setelah rekomendasi turun, kemungkinan setelah tanggal 20 Agustus, khan biasa begitu,” ucapnya sambil tersenyum.

Wakil Bupati I Made Edi Wirawan

Sementara Edi Wirawan sedikit berapi-api menanggapi hal tersebut. Meski demikian dia membenarkan ucapan dari Sanjaya dan menilai hal tersebut ( muncul paket lain)  wajar, karena  rekomendasi dari DPP PDIP.  Dia menegaskan kalau di Tabanan, kepala daerah berhasil menjalankan tugas dan berprestasi terutama hal  politik dengan memenangkan Pileg 77,5 persen dan Pilpres.

“Bagi kepala daerah yang berprestasi kalau baru menjabat satu periode pasti  diberikan dua periode,” yakinnya.

Tentunya kata Edi Wirawan , paket Jaya Wira baru satu periode dan baru menjalankan tugas sekitar 3,5 tahun yang lazimnya 5 tahun. Tentu harapannya bisa melanjutkan.

BACA JUGA:  Pemprov Bali Serius Cegah Penempatan Pekerja Migran Indonesia Non-Prosedural

“Apa alasan kalau tidak diberi rekomendasi?. Legislatif menang 77,5 persen, Pilpres menang. Kami berdua tidak ada kasus  hukum. Kalau ada kasus hukum baru ya,” sergahnya.

Belum lagi soal riak-riak dan ada potensi calon yang diajukan satu kecamatan, menurut dia hal tersebut tidak mungkin, karena tidak ada pemerataan . Edi menegaskan, kalau suara di kediri banyak dan harus diperhitungkan.

“Kalau itu ditinggalkan, masyarakat Kediri pasti kecewa,” yakinnya.

Sementara dari  informasi yang berkembang, rekomendasi pasangan calon bupati dan wakil bupati Tabanan  yang akan diusung PDIP, juga sangat terkait dengan siapa yang akan ditunjuk sebagai ketua DPRD Tabanan periode 2024-2-29. Apakah masih tetap I Made Dirga, atau sekretaris DPC PDIP I Nyoman Arnawa yang kembali diusulkan seperti lima tahun lalu atau bisa yang lainnya. (jon)

Back to top button