
DENPASAR – Politisi PDIP Buleleng Ketut Rochineng sampai saat ini masih tetap menunggu kepastian rekomendasi DPP Partai PDI Perjuangan untuk pilkada Buleleng.
Sebab, sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa yang akan direkomendasi guna memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati di Kabupaten Buleleng. Meskipun sejumlah informasi sudah ditetapkan nama cabub dan cawabub yang akan direkomendasi.
Menurut Ketut Rochineng dikabarkan rekomendasi akan turun akhir Juli atau awal Agustus. Namun, sudah berakhir bulan Juli, belum juga ada kabar rekomendasi turun dari DPP.
“Saya dengar akhir Juli atau awal Agustus, tetapi sampai saat ini belum ada kabar rekomendasi turun,”ujar Rochineng beberapa waktu lalu di DPRD Bali.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini mengatakan, dirinya memiliki keinginan untuk memberikan pengabdian selama satu periode saja bila dirèkomendasi sebagai calon bupati Buleleng.
Sebab, politisi PDIP Buleleng ini mengakui, lima tahun kedepan sudah usia sehingga cukup satu periode saja dan bukan sebagai wakil.
Rochineng juga tidak mau menjadi calon wakil bupati melainkan memberikan kesempatan pada kader lainnya. Alasannya, sudah usia, sepuluh tahun kedepan sudah tua.
“Kalau saya diberikan rekomendasi sebagai calon wakil bupati, saya lebih memilih disini saja sebagai anggota DPRD Bali,”ujarnya.
Rochineng menyebutkan, apakah pertimbangan DPP partai mengeluarkan rekomendasi akan memberikan prioritas pada kader-kader senior partai dan atau mengkombinasikan kewilayahan antara Buleleng barat, tengah dan timur.
Kader-kader partai yang lebih senior seperti Ketua DPRD Buleleng, Nyoman Sutjidra mantan wakil bupati dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriyatna. Kalau Gde Supriyatna dan Sutjitdra sama-sama dari Buleleng timur tidak mungkin paket tersebut yang direkomendasi.
Menurut hitungan kewilayahan dan potensi untuk menang harus mengambil dari Buleleng barat dan timur. Dari wilayah timur, kader senior Gde Supriyatna memiliki peluang besar dan akan dikombinasikan dengan kader di wilayah barat, siapa yabg direkomendasi kita belum tahu pasti,”pungkasnya. (arn/jon)