BADUNG.- Terkait dualisme kepengurusan TI Badung yang kian memanas. KONI Badung tidak akan mengakui rencana Muskablub TI Badung yang kini dirancang Plt Ketua Umum Pengkab TI Badung yang ditunjuk atau versi Pengprov TI Bali.
Putu Winasa sebagai Pembina Dojang Udayana mengatakan, Pengprov TI Bali tidak menghargai KONI Bali dan KONI Badung. Sejumlah surat yang mereka bikin tidak ada tembusan ke KONI. Bahkan lanjutnya, sebagai Pengprov TI bebas menentukan diri sendiri, padahal sebagai anggota KONI Bali harus tunduk dan menghargai usaha yang dilakukan KONI tersebut.
Sedangkan Plt Ketua Umum TI Badung Made Sudana menilai, dirinya merupakan pejabat sah berdasarkan penunjukkan dari KONI Badung sesuai dengan AD/ART KONI, setelah Ketua Umum Pengkab Putu Winasa diberhentikan di tengah jalan.. tanpa prosedur AD/ART TI yang benar.
“Kalau ada yang lain mengaku sebagai Plt Ketua Umum TI Badung, dan menggunakan stempel TI Badung, saya minta 15 Dojang yang ada di Badung, tidak usah ikut kegiatan mereka. KONI Badung sudah menyatakan menolak kegiatan mereka yang melanggar AD/ART KONI,” kata Sudana yang juga Ketua Bidang Organisasi KONI Badung, Selasa (12/11/2024).
Di tempat terpisah, Pembina Dojang Udayana Putu Winasa, yang sebelumnya “dilengserkan” Pengprov TI Bali, juga menolak kegiatan Plt Ketua Umum Pengkab TI Badung pilihan TI itu.
Ia mengatakan, oknum-oknum Pengurus Provinsi TI Bali tidak memiliki etika membina atlet-atlet TI dengan jujur dan benar. Bahkan melakukan pembinasaan, bukan pembinaan. Atlet merupakan milik Kabupaten, malah milik Klub (Dojang), bukan milik Provinsi.
“Ini saya sesalkan sebagai Pembina Dojang yang terbanyak memiliki atlet di Badung,” kata Putu Winasa – yang kini menyerahkan kepada putranya sebagai Ketua Dojang Udayana.
Sebagaimana beredar di media sosial, Plt Ketua Umum TI Badung pilihan TI Bali bersama Pengurus TI Bali, merencanakan mengadakan Muskablub TI tanggal 11 Desember 2024 di Kawasan Nusa Dua. Mereka sudah membentuk panitia pelaksana dan panitia pengarah dengan melibatkan orang-orang dari Pengurus TI Bali.
Sekretaris KONI Badung Made Sutama mengungkapkan, jika ini yang terjadi, maka akan terulang kasus lama, di mana ketika TI Bali dipegang AA Lanang Agung Ananda (Lan Ananda) tahun 2019 Pengurus Provinsi TI melakukan Muskablub gelap dengan memilih seseorang sebagai Ketum TI Badung mengganti Chin Yohanes atau Jo, sebagai Ketum TI Badung yang sah.
Karena pilihan TI Bali saat itu tidak diakui KONI Badung, maka PB TI tetap mengakui Chin Yohanes sebagai Ketua Umum Pengkab TI Badung dan memberhentikan Lan sebagai Ketua Umum Pengprov TI Bali.
“Kami minta persoalan seperti ini jangan diulang-ulang lagi. Kami taat dengan AD/ART KONI dalam membina cabang olahraga anggota KONI. Apalagi TI Bali sudah mendekler diri sebagai organisasi independent, tidak terikat dengan siapa pun. Oleh karena itu jangan menuduh KONI Badung yang cawe-cawe. Malahan merekalah TI Bali yang cawe-cawe,” tutupnya. (ari/jon)