MANGUPURA – Pelan, namun pasti pasangan calon (Paslon) Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) terus mendapatkan dukungan dari Krama Badung. Pada Selasa (29/10) malam giliran Krama Desa Sedang dan Relawan Suyadinata Desa Jagapati, Desa Angantaka, Desa Sedang (JAS), Kecamatan Abiansemal melakukan deklarasi untuk mendukung dan memengakan Paslon Suyadinata.
Tampak hadir dalam deklarasi tersebut sejumlah tokoh Desa Sedang, anggota fraksi DPRD Badung diantaranya, I Wayan Puspa Negara, IGN Saskara dan anggota DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa serta Agung Bagus Tri Candra Arka termasuk tokoh Puri Sedang, Anak Agung Anom.
Made Murjaya selaku koordinator kegiatan mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Paslon Suyadinata mau datang ke Desa Sedang. Pihak berharap program-program Suyadinata ini bisa berjalan dengan baik, utamanya program pendidikan gratis.
“Kami meminta Program pendidikan gratis ini harus diutamakan. Kita tahu bersama program-program Suyadinata semuanya bagus, namun kami minta prioritaskan pendidikan gratis ini, biar lebih sedikit masyarakat kita dibohongi sehingga semua masyarakat kita jadi cerdas karena anak-anak kita dapat sekolah dengan baik. Kami juga siap mendukung dan memenangkan Paslon Nomo urut 1 baik di tingkat propinsi yakni Calon Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suratnyana (Mulia-Pas) dan Paslon Suyadinata untuk di Kabupaten Badung pada Pilkada 27 November 2024,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Badung, I Wayan Disel Astawa yang juga Ketua Tim Pemenangan Mulia-Pas untuk Kabupaten Badung mengatakan, walaupun Paslon Suyadinata penuh dengan tekanan, dihadang, ancaman yang begitu kuat, namun Paslon ini tetap bisa mengadakan konsolidasi utamanya di Desa Sedang. “Mudah-mudahan ditanggal 27 November 2024 masyarakat Desa Sedang bisa mencoblos nomor urut 1. Kalau program-program yang baik dari Suyadinata ini bisa jalan, masyarakat harus bersatu untuk menangkan nomor urut 1,” paparnya.
Sementara Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada tokoh Puri Sedang, karena telah diberikan kesempatan Paslon Suyadinata untuk mensosialisasikan program-program yang dimiliki, dan para relawan dari Desa Jagapati ,Angantaka, Sedang (JAS) ini mau datang mendengarkan program Suyadinata untuk disosialisasikan lagi ke masyarakat lebih luas lagi.
“Masyarakat JAS sudah pintar-pintar, kita memiliki hak yang sama dalam memilih figure terbaik. Masyarakat harus jeli harus dibagaimanakan Kabupaten Badung ini oleh kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung kedepan. Etika berpolitik itu penting, kita sama-sama memberikan edukasi demokrasi yang benar secara undangan-undang ke masyarakat. Kami memiliki visi Sejahtera, Bahagia, Merata ini bukanlah program omong kosong, bagimana kita bisa kedepan membuat masyarakat Badung bisa merasakan kebahagian secara hati nurani paling dalam, tulus lahir batin dan bisa memberikan pemerataan pembangunan tanpa memandang partai, ras dan golongan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah mengelola dana adalah itu dana rakyat, untuk itu jika nanti memimpin Badung, akan dikembalikan lagi ke rakyat baik ke desa adat dan Banjar adat. “Kenapa kita salurkan ke Banjar adat?, karena di Bali suka duka kita ada di Banjar adat setelah dimasing-masing keluarga. Ngamong tri kayangan berdasarkan pah-pahan banjar dan inilah menjadi pemikiran kami agar Krama Badung tidak beban dalam pembiayaan. Dan program ini juga tanpa memandang golongan, serta tanpa fasilitator,”ungkapnya.
Sementara calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata mengatakan, pihaknya memohon para relawan Suyadinata di Desa Jagapati, Angantaka dan Sedang ini bisa mensosialisasikan program Suyadinata ini. Ada sejumlah program populis yang dimiliki diantaranya Rp 2 miliar per desa adat, Rp 1 miliar per banjar adat, Rp 150 juta per subak, Rp 25 juta untuk santunan kematian, Rp 2 juta untuk tunjangan lansia.
Begitu juga pembagian be celeng kepada umat Hindu setiap menjelang Galungan dan umat lain diberikan daging, namun bukan daging babi, tapi yang lain. “Program lainnya yakni kesehatan gratis serta pendidikan gratis baik untuk sekolah negeri maupun swasta sudah kita pastikan akan kami realisasikan. Bahkan kita juga siapkan satu keluarga satu sarjana dengan kita membuat kampus yang representatif di Badung,”paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, Setelah dihitung, semua program di atas hanya menghabiskan Rp 2 triliun dari APBD Badung yang menembus Rp 10 triliun setiap tahunnya. “Kami bertanggung jawab, program ini diterapkan mulai tahun pertama menjabat,” tegasnya. Pada akhir kegiatan simakrama Paslon Suyadinata tersebut, para tokoh di Desa Sedang mensosialisasikan juga cara pencoblosan secara simbolis. (adi)