BULELENG – Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi pimpin penggeledahan rumah Hairul Basari alias Joko (43) di Banjar Dinas Timur Jalan Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada.
Selain 2 pucuk pistol jenis Airsoftgun, pada penggeledahan yang dilakukan sebagai tindak lanjut penangkapan terduga bandar narkoba ini juga disita 1 buah HP, 1 buah parang, 2 buah bor dan 1 butir peluru (gotri) Pistol Airgun sebagai barang bukti.
“Dari penggeledahan rumah yang dilakukan tim opsnal Satresnarkoba berhasil disita dua pucuk senjata Air Softgun, 1 buah parang, 2 buah bor dan 1 butir gotri peluru dari Air softgun sebagai barang bukti,” ungkap Kapolres Widwan usai penggeledahan rumah di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada, Sabtu (3/2/2024).
Kapolres Widwan didampingi Wakapolres Kompol Taufan Rizaldi, Kapolsek Sukasada Kompol I Made Agus Dwi Wirawan, Kasi Humas AKP I Gede Dharma Diatmika, dan AKP I Putu Subita Bawa selaku Kasatesnarkoba, menegaskan pengeledahan sebagai tindakan lanjut penangkapan Joko pada Jumat, 2 Februari 2024 disaksikan oleh staf desa Ketut Tantowi Jauhari dan warga masyarakat bernama Hairul Rojikin.
“Selain untuk pemenuhan atau melengkapi unsur pasal yang disangkakan terhadap pelaku, penggeledahan di rumah milik ibu dari pelaku juga merupakan bentuk komitmen Polres Buleleng dalam memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang merusak tatanan hidup masyarakat terutama generasi muda,” tegasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan, terduga pelaku yang ditangkap terkait kasus peredaran gelap narkoba bisa berkembang menjadi kepemilikan senjata tajam dan pistol jenis Air Softgun sebagaimana ketantuan yang diatur dalam UU Nomor 12 tahun 1951.
“Jadi, temuan senjata tajam, pistol Air Softgun saat penggeledahan rumah bandar narkoba di Desa Pegayaman ini akan didalami penyidik, dan tidak menutup kemungkinan selain terjerat kasus peredaran gelap narkoba, yang bersangkutan juga bisa dijerat dalam kasus kepemilikan sajam dan pistol Air Softgun sebagaimana diatur dalam UU No 12 tahun 1951 yang bersifat pidana. Nanti kita lihat hasil penyidikannya ya,” pungkasnya. (kar/jon
