KLUNGKUNG – Pengurus, kader dan simpatisan PDIP di Kabupaten Klungkung makin solid bergerak guna memenangkan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Setelah menggelar konsolidasi dihadiri langsung Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, DPC PDIP Klungkung mendirikan posko pemenangan berada di bencingah Puri Akah, Desa Akah, Kecamatan Klungkung. Posko pemenangan itu dijadikan tempat menyatukan strategi pemenangan Ganjar-Mahfud.
Posko dimaksud diresmikan pada Rabu (29/11/2023) malam dihadiri sekitar 300 orang simpatisan. Turut hadir mantan bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang kini caleg DPRD Bali, caleg DPR RI Wayan Sudirta serta caleg DPRD Klungkung.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gde Anom di sela-sela peresmian menyatakan peresmian posko pemenangan Ganjar-Mahfud ini dilakukan tepat pada penanggalan kalender Bali, Buda Cemeng Klawu (Rabu). Sesuai kepercayaan orang Bali, hari itu merupakan dewasa ayu (hari baik).
“Kita resmikan posko pemenangan Ganjar-Mahfud serentak juga secara nasional,” tandas Anak Agung Gede Anom.
Ia mengatakan posko ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan berkaitan dengan pemenangan Pilpres,Pemilu sekaligus upaya-upaya penyatuan strategi, pergerakan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. Termasuk dari posko ini nantinya akan bergerak merekrut relawan terutama anak-anak muda yang punya inovasi dan mengidolakan pasangan Ganjar-Mahfud.
“Dari posko kabupaten dan DPC lah pergerakan kita dimulai untuk menyatukan relawan di provinsi hingga pusat,” kata politisi senior asal Banjar Mergan, Lingkungan Semarapura Kelod Kangin ini.
Ia juga mengharapkan melalui posko pemenangan itu relawan dapat menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
“Tidak hanya untuk mensukseskan Pilpres saja tapi juga nanti calon-calon legislatif di tingkat kabupaten maupun provinsi juga dapat menjadikan posko ini sebagai tempat untuk menggelar berbagai kegiatan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, politisi yang akrab disapa Gung Anom menekankan kepada jajarannya untuk tidak grasa-grusu melakukan kampanye. Sebab menurutnya hingga saat ini aturan dari KPU tentang kampanye belum turun.
“Jaga marwah partai jangan membabi buta. Untuk kampanye terbuka harus ada izin, karena aturan KPU tentang kampanye belum turun jadi ini harus hati-hati benar,” demikian Gung Anom. (yan)
