BULELENG – Melalui program bedah rumah, Civitas Akademika SMA Negeri 1 Singaraja membuktikan salah satu komitmennya dalam mendidik siswa, tidak hanya pada bidang akademik tapi juga membentuk siswa berkarakter antara lain memiliki kepekaan dan kepedulian sosial.
Pembentukan karakter, tidak hanya dilakukan melalui kegiatan kepramukaan maupun palang merah remaja (PMR) tapi juga kegiatan nyata berupa program bedah rumah untuk keluarga kurang mampu.
“Hari ini, kami menyerahkan kunci rumah yang dibangun melalui program bedah rumah SMANSA kepada keluarga kurang mampu di Desa Poh Bergong,” ungkap Kepala SMA Negeri 1 Singaraja, Made Sri Astiti usai penyerahan kunci secara simbolis di Desa Poh Bergong Kecamatan Buleleng, Kamis (19/12/2024).
Pada penyerahan hasil program bedah rumah SMANSA yang dilakukan bersama Camat Buleleng, perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng dan Perbekel Desa Poh Bergong tersebut, Sri Astiti menegaskan program ini bertujuan menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada siswa.
“Program bedah rumah ini bukan hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga mengajarkan siswa untuk peduli, berbagi, dan memahami pentingnya gotong royong. Ini adalah cara kami melatih mereka menjadi generasi pemimpin yang peduli pada sesama,” terangnya.
Program bedah rumah yang dimulai tanggal 9 November 2024 ini, melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk siswa, guru, staf dan komite sekolah.
Bantuan yang diberikan, kata Astiti, tidak hanya berupa renovasi fisik, tetapi juga perlengkapan rumah tangga seperti kasur, pakaian, buku, hingga keperluan pendidikan bagi anak-anak penerima manfaat.
“Program bedah rumah ini, kali kedua dilaksanakan SMAN 1 serangkaian peringatan HUT sekolah, dengan biaya renovasi mencapai Rp30 juta dan sepenuhnya dari donasi warga sekolah,” jelasnya.
Melalui program ini, siswa diharapkan dapat belajar tentang kepemimpinan sejati yang dimulai dari kepedulian terhadap yang paling membutuhkan.
“Program ini menjadi bentuk nyata pendidikan karakter berbasis aksi sosial. Ketika mereka melihat langsung dampak positif dari bantuan yang diberikan, kami percaya rasa empati mereka akan tumbuh semakin kuat,” terangnya.
Melihat manfaatnya yang besar, Kasek Astiti berharap program bedah rumah bisa menjadi tradisi tahunan Civitas Akademika SMAN 1 Singaraja serangkaian peringatan HUT Sekolah.
“Tahun depan, kami ingin bisa membantu lebih dari satu unit rumah. Selain membantu masyarakat, kegiatan ini memperkuat solidaritas di lingkungan sekolah kami,” ungkapnya.
Astiti berikhtiar, program bedah rumah yang dilaksanakan secara sinergis bersama Dinas Sosial dan Kepala Desa/Perbekel untuk menentukan sasaran, penerima manfaat ini membuktikan SMA Negeri 1 Singaraja tidak hanya mencetak siswa berprestasi dibidang akademik, tapi juga membangun generasi muda yang berkarakter, peduli dan berkontribusi bagi masyarakat.
Sementara Made Karyawan selaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program bedah rumah SMANSA mengaku haru sekaligus bersyukur atas bantuan yang diterima.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Bantuan ini benar-benar sangat berarti bagi keluarga kami,” ungkap Karyawan yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang sensor kayu serabutan.
Dengan adanya bantuan ini, Kariawan yang selama ini sering berpindah tempat tinggal sesuai lokasi kerja berharap kehidupan keluarganya dapat lebih stabil dan anak-anaknya dapat belajar dengan nyaman.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan bisa membantu lebih banyak keluarga kurang beruntung, yang membutuhkan,” pungkasnya. (kar/jon)