BULELENG – Tahapan pesta demokrasi menuju Hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali maupun Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tanggal 27 November 2024 tak hanya disikapi DPC PDI Perjuangan Buleleng dengan menggelar rapat konsolidasi.
Sesuai instruksi DPP PDI Perjuangan No. 6027/IN/DPP/III/2024, DPC PDI Perjuangan Buleleng juga telah menggulirkan
penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung pada Pilkada Serentak Tahun 2024.
“Penjaringan sudah kita laksanakan sejak pekan lalu dan sampai dengan hari ini sudah ada 4 orang yang mengambil formulir pendafataran, termasuk dr. Ketut Putra Sedana, diantar oleh pendukungnya telah mengambil formulir pendaftaran sebagai calon bupati,” ungkap Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gede Supriatna usai menerima pendaftaran Bacalon Bupati dan Wakil Bupati di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Sabtu (4/5/2024).
Supriatna memaparkan dr. Ketut Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput merupakan pengambil formulir pendafaran ke-3 untuk formasi bakal calon bupati, selain dr. I Nyoman Sutjidra dan Ketut Rochineng yang telah lebih dulu mendaftar dan mengambil formulir bakal calon bupati.
“Yang satunya lagi, Nyoman Astawa alias Mang Dauh membuat KTA sekaligus mengambil formulir pendaftaran bakal calon wakil bupati. Semua baru sebatas mengambil formulir, semua merupakan kader PDI Perjuangan,” jelasnya.
Sebagai kader senior, Supriatna tak hanya mengapresiasi proses penjaringan sebagai wahana bagi kader untuk tampil tapi juga menunjukkan banyak kader PDI Perjuangan yang memiliki kompetensi dan punya keberanian untuk maju sebagai calon pemimpin.
“Sebagai kader, saya salut dan bangga, karena banyak kader yang muncul, sekaligus mengapresiasi hal ini sebagai proses yang dapat menghasilkan calon-calon pemimpin dari PDI Perjuangan,” tandas Supriatna diapresiasi Caput.
Sebagai salah satu kader militan, Putra Sedana yang kini menjabat sebagai Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng juga mengaku bangga, mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam penjaringan bakal calon bupati yang dibuka PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng.
“Sebagai kader, tentu saya mengedepankan partai yang telah menaungi saya dan tidak mungkin mendaftar ditempat lain. Karena, prinsipnya seperti ini, kita tidak harus jasi bupati atau wakil bupati untuk bisa peduli atau berperan bagi masyarakat,” tandasnya.
Caput mengaku sudah sangat bersyukur sebagai dokter, bisa melayani kesehatan masyarakat dan sebagai dosen bisa memberikan pendidikan kepada generasi muda.
“Kalau nantinya mendapatkan rekomendasi, visinya untuk Buleleng jelas bacicnya adalah pendidikan, kemudian yang kedua adalah kesehatan dan ketiga adalah ekonomi kerakyatan, serta yang paling terpenting adalah BTN, Buruh Tani dan Nelayan sebagai saran pembangunan,” tandas Caput yang berencana menyerahkan berkas pendaftaran tanggal 8 Mei 2024. (kar/jon)
