DENPASAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan peran digital sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan para pelaku UMKM memasarkan produknya.
“5,71 persen pertumbuhan ekonomi Bali yang cukup baik , dan inflasi 2, 7 persen. Sangat luar biasa, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sektor utamanya adalah pariwisata, didukung dengan adanya lapangan usaha akomodasi, jasa dan Perdagangan. Ini peran UMKM di Bali semangat menggerakan pariwisata di Bali,” kata Erwin, dalam agenda pertemuan bersama pelaku usaha UMKM di Bali dengan mengangkat Tema Akselerasi UKM Bali Go Digital Go Global di Kantor Bank Indonesia, Rabu (21/2/2024).
.
Erwin mengatakan dengan kehadiran 5, 8 juta wisatawan mancanegara memberi ruang lebih pada pelaku usaha di Bali. “ ini kesempatan yang baik untuk memberikan peluang kepada teman teman UKM, dan hari ini kami ingin mendengar masukan apa saja dari pelaku UKM dalam upaya meningkatkan kinerja, kualitas tidak saja lokal melainkan nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Erwin menjelaskan, masukan para UKM yang hadir hari ini dapat kita ketahui apa yang harus dilakukan ke depan, sehingga kita bisa melakukan penguatan UKM di masa depan. Ada tambahan ilmu dan bekal untuk masuk di dunia digital dengan menghadirkan para platform digital dalam memasarkan produknya.
Guna menjaga peran UKM di Bali ads 3 hal yang menjadi fokus kita perhatian. “Kita fokus 3 hal, pertama UMKM mendorong menjaga stok pangan, kedua lokal ekonomi development, seperti keunggulan pertanian, perkebunan dan sebagainya dan yang ketiga bagaimana mendorong UMKM melakukan ekspor, tentunya melihat permintaan atau demand yang tinggi. Hemat saya tiga langkah itu, makin memberikan kontribusi untuk Bali, jadi peran digitalisasi sangat signifikan, ” tegas Erwin.
Sementara itu, I Wayan Jarta selaku Ketua Harian Dekranasda Prov. Bali mewakili Ketua Pj Dekranasda Provinsi Bali menyebutkan ratusan UMKM dibawah binaan bank Indonesia menuju akselerasi global patut diapresiasi. Hal ini mendorong peran UMKM di Bali Kearah lebih maju, dan berkembang di tengah masyarakat global.
“Digitalisasi bukan lagi sebuah media pilihan melainkan sebuah keharusan untuk menggerakan sektor riil seperti pelaku usaha kecil Menengah di Bali. kami di dekranasda Provinsi Bali terus mensupport umkm pelaku kerajinan agar produknya berkembang terlebih Bali memiliki karya yang unik sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi bagi perajin , kami selalu bersinergi dengan pihak lain, dalam mengembangkan produk umkm sekaligus menjaga warisan leluhur kami, kami mengajak agar selalu mencintai produk lokal kita,” kata Jarta.
Salah seorang pelaku UMKM Dhevinta Tito S, mengaku tantangan yang dihadapi pasar pandemi ini adalah penyediaan stok produk yaitu ended khas Bali. “Kesulitan yang sebelum pandemi kami memiliki perajin 15 orang, selama pandemi kami benar benar anjlok, jadi beberapa pekerja tidak lagi bekerja, hal ini dimaklumi bencana kesehatan saat itu meluluhlantakkan semuanya,“ kata Dhevinta pengelola Endek Jepun Bali.
Kesulitan pasca pandemi justru kewalahan mencari perajin, sehingga mempengaruhi produksi endeknya. “ Masalah stok lah, kami kesulitan mencari perajin, tentu menjadi kendala, dimana kami sangat sulit untuk memulihkan kembali seperti sebelum pandemi, tapi saat ini sudah mulai pelan pelan merangkak namun belum sepenuhnya normal seperti disediakan,” ungkapnya. (sur,dha)