BadungPariwara

Terima Widya Sabha, Parwata Sarankan Susun Kalender Rutin Kegiatan Seni dan Budaya

MANGUPURA – Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Senin (20/11/2023), menerima audiensi Widya Sabha Kabupaten Badung. Dalam audiensi tersebut Widya Sabha akan membangkitkan kembali seni lampau seperti Prembon. Parwata pun menyarankan agar membuat kalender rutin terkait kegiatan seni budaya. 

Usai audiensi, politisi asal Dalung tersebut menyampaikan, sangat mengapresiasi semangat dari Widya Sabha Badung untuk mengabdikan kepada seni dan budaya. Dalam kesempatan tersebut disebutkan bahwa ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan Widya Sabha Badung. Pihaknya pun mendorong agar menjadi kegiatan rutin. 

“Ada beberapa hal yang disampaikan kegiatan yang menjadi kegiatan rutin yang harus kami dorong bersama pemerintah. Hal yang sifatnya seni yang langka sudah bisa digerakkan kembali oleh Widya Sabha,” ujar Parwata. 

BACA JUGA:  Canangkan Pembangunan Rumah Singgah Lansia

Menurutnya, pagelaran seni yang akan dimunculkan adalah tradisi seni masa lampau. Seperti Prembon dan lainnya, yang akan dikembangkan dengan seniman nusantara. 

Parwata meminta agar membuat kegiatan yang menjadi kalender rutin kegiatan seni budaya di Kabupaten Badung. Misalnya setahun tiga sampai empat kali. 

“Sehingga orang luar atau seniman yang dari luar berkunjung sudah melihat sudah ada event tetap misalnya Maret, Juni Agustus, November atau Desember,” ungkapnya. 

Selain itu, pihaknya juga bakal memberikan support melalui penataan wantilan DPRD Badung. Wantilan yang berada di sebelah gedung DPRD ini akan diubah menjadi panggung terbuka. 

BACA JUGA:  Maliki: Jangan Tua Sebelum Kaya!

Sehingga menjadi wadah untuk berkarya dan terampil bagi seniman. Pengerjaannya dirancang pada APBD Perubahan 2024. “Ini karena banyaknya peminat Seni. Kami akan minta sekretariat dewan untuk melakukan renovasi persiapan panggung untuk pentas budaya,” jelasnya. 

Lebih lanjut ia menambahkan, panggung terbuka juga akan dilengkapi sound system, lighting, kursi, dan sarana lainnya yang memadai. Seluruh upaya ini disebutkan untuk mendukung pengembangan seni dan budaya. 

“Itulah yang kami berikan masukan, supaya perencanaannya lebih matang lagi. Sehingga tidak ada lagi tidak ada uang pembinaan, tidak ada dana untuk pengembangan seni. Karena semua dengan perencanaan yang baik,” tegasnya. (litt)

Back to top button