KARANGASEM—Warga Dusun Pangleg, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem menyatakan kesiapannya untuk memenangakan pasangan calon bupati/wakil bupati Karangasem nomor urut 01, I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa pada 9 Desember mendatang.
Kesiapan untuk memenangkan paket yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura, serta di dukung Partai Solidaritas Indonesia itu, mengemuka saat melakukan kampanye di rumah I Wayan Lanus, Senin (5/10/2020).
“Yang abadi itu perubahan, karena itu kami ingin ada perubahan kepemimpinan di Karangasem untuk mewujudkan Karangasem Era Baru dengan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali, satu jalur dengan program yang dijalankan Pemerintah Provinsi Bali,” ucap I Wayan Lanus, sekaligus sebagai pemrakarsa tempat kampanye paket Dana-Dipa tersebut.
Dalam kampanye yang dihadiri 50 tokoh masyarakat itu, Gede Dana tidak ditemani calon wakilnya I Wayan Artha Dipa, karena yang bersangkutan ada kegiatan yang sama di tempat lain.
Menurut Lanus, kesederhanaan dan kepolosan Gede Dana dinilai layak untuk memimpin Karangasem. Terlebih Gede Dana terlahir dari anak petani tulen yang dinilai bisa lebih peka merasakan jeritan masyarakat di bawah.
“Kami berharap ,Pilkada nanti Karangasem bisa melahirkan pemimpin yang polos, sederhana dan tidak memiliki riwayat sebagai pebisnis. Saya optimis Pak Gede Dana dan Pak Wayan Artha Dipa akan bisa memenuhi harapan masyarakat untuk memenangkan Pilkada ini,” ucapnya.
Dipihak lain, Gede Dana menyampaikan terimakasih atas dukungan masyarakat Pangleg tersebut. Dia berharap 50 tokoh masyarakat yang hadir dalam kampanye itu, nantinya bisa menjadi tim untuk bisa mensosialisasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem dan mengawal kemenangan 9 Desember nanti.
Gede Dana berjanji akan berupaya memperbaiki nasib para petani, khususnya di Dusun Pangleg, setelah nanti terpilih menjadi bupati Karangasem untuk lima tahun ke depan. Gede Dana menegaskan, keprihatinan atas kondisi Kabupaten Karangasem, di mana banyak potensi sumber daya dan kearifan lokalnya yang belum berhasil dibangkitkan, membuat dia tergerak untuk maju mencalonkan diri sebagai bupati untuk daerah di belahan timur Pulau Bali itu.
Pria yang juga selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem menyatakan, dirinya maju untuk menjadi Bupati Karangasem pada Pilkada Desember 2020, terdorong oleh rasa ingin mengabdikan diri dan mencari solusi untuk dapat memecahkan segala permasalahan yang selama ini terjadi di wilayah Bumi Lahar.
“Selama ini sudah banyak terjadi kebocoran, sehingga PAD terus menurun. Tahun 2015, PAD Karangasem sebesar Rp 243 miliar, tahun berikutnya turun menjadi Rp 233 miliar. Dan sekarang PAD Karangasem di angka Rp 160 miliar,” jelas Gede Dana.
Usai bertatap muka dengan 50 orang tokoh masyarakat Dusun Pangleg, Gede Dana menyempatkan diri menghampiri anak usia dini dan seorang nenek yang duduk di dalam dapur sederhana berdinding gedeg dengan atap dari asbes tersebut. Obrolan begitu mengalir . Pada kesempatan itu, dia berpesan agar generasi anak bangsa itu tidak boleh putus sekolah. (wat)