TABANAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan, secara bertahap menggelar rapat koordinasi dengan para bendesa adat se-kabupaten Tabanan sebagai upaya bersama pencegahan penyebaran Covid-19 lebih luas. Dalam rapat yang dipimpin Kepala Diskominfo, I Putu Dian Setiawan tersebut, para bendesa diminta memanfaatkan teknologi informasi (TI) khususnya video conference untuk mempermudah komunikasi di masa pandemi Covid-19.
Ditengah pandemi saat ini, tentu dibutuhkan koordinasi yang saat intens terkait berbagai upaya yang mesti dilakukan untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Adanya penerapan social distancing, pertemuan tatap muka belakangan ini lebih mengarah secara virtual melalui video conference. Satu sisi, di tiap desa saat ini juga sudah tersedia layanan wifi gratis BKK Provinsi Bali. Dengan ketersediaan layanan tersebut, tentu saja akan memberikan kemudahan koordinasi di tiap desa adat. Inilah yang terus coba dilakukan oleh jajaran Diskominfo, agar nantinya para bendesa adat dapat mempergunakan teknologi (zoom meeting) untuk komunikasi dalam situasi pandemic Covid-19. “Kami awali dari Pupuan, selanjutnya bertahap akan menyasar mengedukasi seluruh bendesa adat di tiap tiap kecamatan,” ungkap Kadiskominfo Tabanan Putu Dian Setiawan, Selasa (07/7/2020).
Menurutnya, selain edukasi, kegiatan ini juga untuk memonitoring free wifi BKK Provinsi Bali agar digunakan sesuai tujuan untuk mengoptimalkan publikasi desa adat masing masing dan menggerakan sektor ekonomi kreatif desa. “Satgas gotong royong dapat lebih mengoptimalkan informasi untuk selalu mengajak warga mematuhi protokol kesehatan dan juga melaksanakan rapat-rapat dengan,” harapnya.
Dikatakan, banyaknya warga yang membutuhkan wifi gratis BKK Provinsi Bali ini untuk beraktivitas dan menggerakkan ekonomi kreatif pedesaan serta untuk kepentingan dinas seperti rapat virtual. Sebelumnya layanan wifi gratis yang sebelumnya sempat di downkan pada jam tertentu untuk mencegah kerumunan, kini sudah mulai dioptimalkan kembali namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Ditambahkan, dalam setiap rapat koordinasi dengan para bendesa adat juga langsung diberikan pelatihan dan praktek cara mengaplikasikan teknologi untuk keperluan rapat (meeting). Mereka antusias mencoba dan pihaknya juga sudah berikan tutorial join dan memulai meeting, serta ada grup whatsapp. “Nanti kami coba undang jro bendesa untuk latihan rapat virtual,” pungkasnya. (jon)