
TABANAN – Setelah dua hari , kasus terkonfirmasi potif Covid-19 di Tabanan hanya tinggal tiga orang, namun Senin (18/5), kasus positif kembali bertambah dua orang menjadi lima orang yang sedang jalani perawatan. Kedua kasus baru ini merupakan hasil tes terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI). Hal ini menandakan bahwa imported case Covid-19 terus menghantui Tabanan.
Juru bicara gugus tugas percepatan penanggulangan (GTPP) Covid-19 Tabanan yang juga Kadis Kominfo I Putu Dian Setiawan menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 di Tananan sampai Senin ini komulatif sebanyak 16 orang. Dari jumlah tersebut, 11 orang dinyatakan sembuh dan ada lima orang yang masih menjalani perawatan. Satu orang menjalani perawatan di Bapelkesmas Bali, dan empat orang di RS Nyitdah. “Ada penambahan dua kasus baru yang kesemuanya PMI,” ucap Dian Setiawan merilis data GTPP Tabanan.

Selain itu masih ada empat pasien dalam pengawasan. Satu orang dirawat di RS Sanglah, dua orang di RS Nyitdah dan satu orang di wisma B. Ada 96 orang tanpa gejala (OTG) dan 139 PMI yang dipantau tim surveilans. Terkait adnya dua kasus positif baru yang keduanya PMi, Dians Kesehatan telah melakukan tracking terhadap orang yang bersentuhan dengan keduanya. Ada sekitar 80 orang berhasil dilacak dan langsung dilakukan rapid tes. Ada beberapa hasil rapid tes telah keluar dan dinyatakan non reaktif seperti di Penebel yang merupakan kecamatan yang paling banyak PMI-nya. “ Mereka yang terlacak bersentuhan dengan pasien positif corona, dilakukan rapid tes. Beberapa hasilnya sudah keluar dan dinyatakam non reaktif. Namun mereka tetap harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam rapat kerja DPRD Tabanan dengan tim anggaran pemeritah daerah (TAPD) masalah Covid-19 ini juga dibahas serius. Seperti diungkapkan Kepala Bapelitbang IB Wiratmaja, ada sekitar 2000 PMI asal Tabanan. Dari jumlah tersebut sudah datang sekitar 800 orang. Hanya saja sekitar 400 lebih yang menjalani karantina teriintegrasi setelah kedatangan 22 Maret. Sementara sisanya menjalani isolasi mandiri. Masih ada sekitar 1200 orang yang belum datang. Ini menjadi ancaman seacra carier virus Covid-19. Untuk itu, perlu dilakukan rapid tes massal . Bahkan bila perlu swab massal dengan PCR sehingga dipastikan yang bersangkutan bebas dari Covid-19. “Kalau memang SDMnya kurang benahi, kalau alat tesnya kurang adakan, harus dilakukan rapid tes massal, untuk mencegah penyebaran. Bila perlu swab tes karena selama ini kasus positif Conbid-19 di Tabanan masih imported case,” tandasnya. (jon)