DENPASAR – Seorang nasabah Bank Sinarmas berinisial ODM mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah setelah mengikuti asuransi.
ODM mengaku awalnya ditawari asuransi Simas Jiwa oleh Kepala Bank Sinarmas Capem Tabanan berinisial WSH. Ia dijanjikan manfaat bunga dari nilai premi melebihi suku bunga bank, serta nilai pertanggungan bagi pemegang polis atau tertanggung.
“Dia (WSH) mengiming-imingi mendapat bunga lebih tinggi dari bunga bank yakni 6%,” kata ODM kepada wartawan di Denpasar, Senin (20/5/2024).
Agar asuransi lolos, WSH memberikan pilihan agar calon pemegang polis membayarkan premi melalui rekening yang disebutkan milik Bank Sinarmas.
“Penyetoran atau transaksi berlangsung di Kantor Cabang Bank Sinarmas Tabanan. Sebenarnya saya lama kenal dia (WSH) karena program asuransi sebelumnya lancar, tapi kali ini justru menyusahkan saya,” ungkapnya.
ODM juga menunjukan blangko tanda terima penyetoran polis berjumlah ratusan juta yang ditandatangani WSH. Blangko berisi kop Bank Sinarmas.
Sebagai nasabah, ODM rutin berkomunikasi dengan pihak Bank Sinarmas Kantor Cabang Tabanan. Namun, belum sampai setahun, jangankan bunga, uang modal milik ODM yang tidak mencapai Rp200 juta raib begitu saja.
“Sangat disayangkan lagi, penyetoran uang ratusan juta pada 14 Mei 2023 hingga detik ini, Sinarmas Tabanan maupun Sinarmas Denpasar, tidak ada itikad baik,” sebutnya.
ODM sempat bicara via telepon dengan Kepala Cabang Bank Sinarmas Denpasar, Lia Anggraini dan mendapatkan informasi ada beberapa program yang tidak lagi berjalan hingga merugikan para nasabah.
“Kata Lia, ada beberapa nasabah mengaku sebagai korban, dan mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah,” ujar ODM sembari memutar rekaman pembicaraan dan bukti chat dengan Lia Anggraini.
WSH yang saat ini merupakan Kepala Cabang Pembantu Bank Sinarmas Tabanan belum diberhentikan dari jabatannya.
“Ia (WSH) belum dikeluarkan karena Bank Sinarmas akan meminta pertanggungjawaban, baik kepada yang bersangkutan maupun keluarganya,” kata ODM.
Lia kepada ODM juga menyampaikan, meskipun menjabat pimpinan Cabang sekaligus atasan WSH, tapi tidak bisa mengambil keputusan terkait pergantian uang. Alasannya, kerugian nasabah di atas Rp 500 juta ditangani oleh pusat.
“Saya loh alami kerugian di bawah Rp 200 juta. Sejauh ini, pihak Sinarmas pusat sulit dikonfirmasi. Tidak ada itikad baik untuk ganti rugi. Saya akan segera mengambil langkah hukum,” tegasnya.
Sementara itu, Lia Anggraini dihubungi wartawan, Selasa (21/5/2024) belum memberi tanggapan mengenai permasalahan yang dihadapi ODM. “Saya lagi di luar, masi ketemu nasabah. Silahkan kirim pertanyaan, nanti saya koordinasikan semuanya ke pusat,” kata Lia.
Lia mengatakan tidak memiliki hak menjawab pertanyaan karena nantinya akan dijawab dari corporate secretary. “Saya segera kabari setelah mendapatkan jawaban karena pertanyaan-pertanyaan ini sudah saya teruskan ke pusat,” ucapnya. (dum)
