BULELENG – Setelah melepas tahun 2023 dengan pesta kembang api bersama masyarakat, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menanfaatkan awal tahun 2024 dengan menyapa masyarakat Buleleng melalui interaktif radio, sekaligus mengingatkan pentingnya perubahan ‘mindset’, pola pikir Asparatur Sipil Negara (ASN) dalam pemanfaatan APBD dan melayani publik.
“Sejak resmi menjadi penjabat, Pj., Bupati Buleleng Bulan Agustus 2022 lalu, hal ini yang saya kerjakan. Mengubah pola pikir ASN agar lebih efisien dalam menggunakan anggaran daerah dan melayani masyarakat dengan baik sebagai sebuah kewajiban,” tandas Lihadnyana usai memimpin rapat internal di Rujab Bupati Buleleng, Selasa (2/1/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan mengubah pola pikir, mindset sangatlah berat, namun dengan menajemen kepemimpinan perubahan yang diharapkan niscaya akan tercapai.
“Manajemen kepemimpinan yang kuat itu untuk memaksa orang keluar dari zone nyaman, bagaimana mengajak ASN untuk mengetahui dan mengenali tugasnya, setelah itu tidak terjebak administratif. Memang, awalnya agak terkejut, karena pertanyaan saya simple, APBD yang kita kelola sudah berapa persen untuk masyarakat ?’ ungkapnya.
Butuh waktu dan harus melalui proses yang tidak instan serta konsisten untuk bisa merubah pola pikir, sehingga seluruh perangkat daerah dapat merasakan, memahami dan mengikuti perubahan yang diharapkan.
Melalui proses pembelajaran dengan konsekwensi hujanan, kata Lihadnyana, astungkara pola pikir ASN di Kabupaten Buleleng sedikit demi sedikit mulai berubah.
“Ini adalah proses pembelajaran, kalau perangkat daerah tidak tahu tugasnya, bagaimana dia bisa berinovasi. Sedangkan inovasi adalah dorongan untuk bisa melakukan percepatan pembangunan. Efisiensi anggaran daerah, dilakukan semata-mata untuk masyarakat sehingga bisa merasakan kehadiran pemerintah sebagai regulator pembangunan,” terangnya.
Dengan sistem merit, managemen kepemimpinan berproses untuk menilai kinerja pegawai secara objektif, sesuai kompetensi dan kinerja yang telah dilaksanakan.
Ia menegaskan, penilaian kinerja dengan sistem merit ini memberikan peluang bagi pegawai berkinerja baik untuk mendapatkan penghargaan berupa tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) atau peningkatan jenjang karier sesuai kompetesi yang dimiliki.
“Itulah hakekat dari reformasi birokrasi berdampak, hasilnya jelas dan terukur bagi setiap ASN. Selaku Pj. Bupati Buleleng, saya hanya berharap, mengajak seluruh jajaran ASN bagaimana APBD itu bisa dikelola produktif, realistis, jangan dibuat pendapatan semu, ada hasil yang jelas dan masyarakat bisa merasakan dan menikmati kegiatan pembangunan yang dilakukan,” tandas Lihadnyana yang juga mengingatkan APBD merupakan dana masyarakat dari pembayaran pajak dan retribusi. (kar/jon)
