GIANYAR – Polres Gianyar menerjunkan Subsatgas Cyber untuk memantau penyebaran informasi di media sosial berkaitan dengan Pemilu 2024.
“Subsatgas Cyber ini dibentuk dengan tujuan memperkuat langkah-langkah preventif dalam menanggulangi kejahatan pidana di ranah cyber selama masa kampanye Pemilu 2023-2024,”ujar Kasubsatgas Cyber, Ipda I Kadek Kerta Yoga, Minggu (3/12/2023).
Selama masa kampanye, Satgas Cyber terus melakukan pemantauan media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, Telegram, maupun platform digital lainnya.
“Ini menjadi fokus utama patroli siber. Ini dilakukan guna mencegah penyebaran informasi hoax yang berpotensi menimbulkan kerawanan selama masa kampanye Pemilu 2023-2024,” tegasnya.
Sementara, Kasi Humas Polres Gianyar Iptu I Nyoman Tantra menjelaskan, Subsatgas Cyber tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakum) Operasi Mantap Brata Agung 2023-2024. “Tindakan preventif ini diarahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses kampanye pemilu berlangsung. Diharapkan langkah-langkah yang diambil Subsatgas Cyber Polres Gianyar dapat mencegah dan menekan penyebaran informasi yang tidak benar demi terciptanya pemilu yang bersih dan demokratis,” tandasnya.
Langkah kepolisian ini diapresiasi oleh Komunitas Jurnalis Gianyar (KGJ). Subsatgas Cyber ini memang sudah sangat dibutuhkan. Sebab media sosial, terutama Facebook dan TikTok yang selama ini menjadi tempat ‘nongkrongnya’ politikus dan tim sukses, kerap dibuat gaduh dengan postingan yang provokatif.
“Medsos yang awalnya diciptakan untuk hiburan, kini berubah menjadi tempat kempanye, bahkan kerap membuat penggunanya emosi. Karena seringnya ada postingan berbabau provokatif,”ujar Astana, anggota KJG.
Emosi pengguna karena postingan provokatif terjadi diakui oleh salah seorang warga, Sukarta. Ia mengaku terkadang tak menghiraukan postingan itu. Tapi mau tidak mau, postingan itu muncul sendiri.
“Kita maunya tak menghiraukan, tapi kalau calon yang kita anggap baik diisukan gini gitu, ya emosi juga,” ujarnya.
Sukarta berharap, tokoh politik maupun simpatisannya, supaya tidak lagi menggunakan cara-cara negatif dalam mencari dukungan. Sebab, masyarakat sudah lelah dengan hal itu.
“Lebih baik tonjolkan visi dan misi, jangan malah menjelek-jelekkan orang lain,” pungkasnya. (jay)
