BULELENG – Penanganan dan penanggulangan dampak korban suspect rabies,Kadek Asoka Permana (7) beralamat Jalan Sahadewa Gang IV Kelurahan Banjar Tegal Kecamatan Buleleng, masih dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng.
Selain memberikan vaksin anti rabies (VAR) terhadap nenek, ayah, ibu dan kakak korban, Tim Surveilans Dinkes Buleleng juga telah mentracing, menelusuri kontak erat pasien dan riwayat anjing penggigit.
“Dari hasil penelusuran, ada lima orang kontak erat masing-masing berinisial KNDS (13), ASH (11), KAW (10), KGPS (5) dan GR (11), tergigit anjing kecil yang dibuang setelah menggigit dan saat ini belum diketahui keberadaan dan riwayatnya,” tandas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Buleleng, Sucipto, Kamis (16/6/20222) usai menerima audiensi dari FKG UI.
Sesuai SOP, instruksi Dinkes Provinsi Bali dan diagnosis terhadap korban meninggal suspect rabies, Sucipto menyatakan pihaknya telah menugaskan tenaga kesehatan yang disiagakan pada 20 Rabies Center/Puskesmas se-Kabupaten Buleleng serta RSUD Buleleng, RSU Tangguwisia dan RSU Pratama Giri Mas agar memberikan VAR terhadap pasien tergigit anjing.
“Sesuai SOP dan instruksi Dinkes Bali, kita tugaskan tenaga kesehatan pada fasilitas kesehatan (faskes) terdekat dengan kontak erat KNDS yang digigit pada tumit kanan, ASH yang digigit pada punggung kaki, KAW yang digigit pada betis kanan, KGPS yang digigit tapi tidak luka pada betis kaki kanan dan telapak tangan kanan, serta GR yang kontak erat pasien untuk melaksanakan vaksinasi,” tegas Sucipto sembari menyebutkan vaksinasi lengkap diberikan setelah riwayat anjing teridentifikasi.
Kadiskes Sucipto menambahkan adanya 7 kasus kematian suspect rabies dan trend peningkatan kasus gigitan anjing mencapai angka 2.731 kasus dari Januari sampai dengan Juni 2022 juga disikapi oleh Pemkab Buleleng dengan mengeluarkan surat edaran Bupati Buleleng No. 524/1280.1/PKH/Distan/2022 tentang Pengendalian Rabies di Kabupaten Buleleng Tahun 2022.
“Dengan adanya surat edaran ini, kita harapkan penanganan dan penanggulangan kasus rabies di Kabupaten Buleleng lebih holistik dan komprehensif, karena dilakukan secara bersama-sama melibatkan TNI/Polri serta instansi terkait, hingga pemerintahan desa/kelurahan, sesuai dengan tugas dan fungsi serta kewenangan masing-masing,” tandas Sucipto seraya berharap langkah pemerintah ini mendapat dukungan semua pihak, termasuk masyarakat antara lain dengan tidak meliarkan anjing peliharaan dan tidak keberatan jika anjing yang diliarkan terpaksa dieliminasi/dibunuh oleh petugas. (kar,dha)
