DENPASAR – Tiga orang dosen Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yaitu Made Tiartini Mudarahayu, S.Sn., M.Sn; Dr. Tjok Istri Ratna CS., S.Sn., M.Si; dan Ni Luh Ayu Pradnyani Utami, S.Tr.Ds., M.Sn menawarkan koleksi busana yang diberi tajuk Cakrawala sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya pada bidang fashion.
Dibalut dalam gaya vintage yang didominasi oleh tampilan busana formal dan semi formal, koleksi busana Cakrawala diharapkan dapat digunakan dalam berbagai situasi dan menjadi salah satu jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam industri fashion khususnya tekstil saat ini.
Hadir melalui luaran berupa 5 set busana yang terdiri atas 2 busana pria dan 3 busana wanita dalam koleksi bertajuk Cakrawala, 5 karya ini telah didiseminasikan di depan mahasiswa dan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta pada Selasa dan Rabu, 8-9 Oktober 2024.
“Dengan dibiayai oleh Dana DIPA Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun Anggaran 2024 dalam Skema Penelitian, Penciptaan, Diseminasi Seni-Desain (P2DSD), koleksi busana ini dapat didesiminasikan secara Nasional di salah satu kampus bereputasi di Indonesia,” kata Ketua Penelitian Made Tiartini Mudarahayu, Kamis (10/10/2024).
Ia menjelaskan, bahwa luaran dari skema pendanaan ini tidak hanya koleksi karya busana dan diseminasi bereputasi di Bali dan luar Bali, namun juga HKI, keikutsertaan pada seminar tingkat Nasional, artikel yang dipublikasikan pada Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 2, dan bahan ajar.
Lebih lanjut Tiartini Mudarahayu mengungkapkan penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu limbah tekstil yang menjadi salah satu polutan utama bagi lingkungan serta fenomena industri fashion menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia memicu lahirnya inisiasi dari tim peneliti untuk mencoba menjawab permasalahan yang terjadi, mengaitkannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui koleksi busana Cakrawala yang dibuat menggunakan bahan eco print dan endek seseh. Eco print dinilai menjadi salah satu teknik surface design menggunakan bahan alami yang dapat mengurangi jumlah limbah cair dalam pewarnaan tekstil. Sejalan dengan eco print, endek seseh juga merupakan bentuk solutif dalam structure design dalam pembuatan tekstil karena sejatinya endek seseh dibuat menggunakan sisa-sisa benang pembuatan endek motif.
“Diharapkan karya ini dapat diterima oleh masyarakat sekaligus mengedukasi masyarakat terkait konsep sustainable fashion, sehingga pada akhirnya seluruh aspek dalam industri fashion, mulai dari produsen, distributor, hingga konsumen, memiliki kesadaran yang sama terkait pentingnya memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan dalam industri ini,” pungkas Made Tiartini Mudarahayu. (sur,dha)