BADUNG – Sampah kembali berjejal dan menutup gorong-gorong jembatan kawasan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Badung. Atas koordinasi apik Camat Kuta Selatan dan instansi terkait, kondisi tersebut sudah langsung disikapi pada Senin (22/4/2024).
Kepala SLBN 1 Badung, Ni Nyoman Suwastarini tidak memungkiri bahwa peristiwa bersangkutan bukan kali pertama terjadi. Sampah kerap kali berjejal dan tersangkut di gorong-gorong, ketika alur sungai teraliri air hujan. Untuk kejadian kali ini, menurut dia, sudah berlangsung sejak sepekan lalu. Yang mana dominan sampah tersangkut adalah berupa sampah organik seperti ranting pohon bambu.
Namun lantaran terbatasnya sumber daya, Suwastarini mengakui bahwa pihak sekolah membutuhkan bantuan dari eksternal untuk menyikapi persoalan tersebut. Dengan harapan agar sampah yang menyumbat alur dapat segera tetangani, sebelum akhirnya memicu terjadinya banjir atau masalah lain seperti sarang nyamuk.
Menerima laporan tersebut, Camat Kuta Selatan telah dengan sigap melakukan komunikasi dengan instansi terkait. Langkah pembersihan telah secara langsung dilakukan pada Senin (22/4/2024). “Kita baru datang dari sana. Menurut pengamatan kami di lapangan, itu dominan adalah sampah organik berupa ranting pohon,” ucap Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta.
Sungai tersebut, sambung dia, adalah jenis sungai kering yang melintas di antara lahan yang penuh dengan pepohonan seperti bambu. Ranting dan sampah dedaunan yang jatuh dan menumpuk di alur sungai, kemudian terbawa air hujan menuju ke hilir.
“Tadi sudah kami tugaskan Kasi Trantib untuk segera berkoordinasi dengan pihak kelurahan. Agar nanti bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi. Misalnya ketika akan datang musim hujan, agar dilaksanakan kegiatan gotong royong serentak,” sebutnya. (adi,dha)
