BerandaDaerahKabupaten Klungkung Usulkan Penyeberangan Perintis Padangbai-Bias Munjul

Kabupaten Klungkung Usulkan Penyeberangan Perintis Padangbai-Bias Munjul

KLUNGKUNG – Pulau Ceningan dan Pulau Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali, selama ini dikenal sebagai kampung turis. Namun belum terlayani transportasi laut secara maksimal. Aktivitas penyeberangan masih mengandalkan perahu tradisional.

Setelah hadirnya Pelabuhan Bias Munjul di Ceningan, Pemkab Klungkung mengusulkan kepada pemerintah pusat adanya penyeberangan perintis memanfaatkan jenis kapal roll on-roll off (RoRo), rute Pelabuhan Padangbai Karangasem-Pelabuhan Bias Munjul. Melalui penyeberangan perintis pemerintah pusat akan mensubsidi biaya operasional.

Saat ini Pemkab Klungkung melalui Dinas Perhubungan sedang menyusun kebutuhan subsidi maupun biaya pendukung lainnya, sambil menunggu penetapan jalur pelayaran Padangbai-Bias Munjul oleh pihak Provinsi Bali (Gubernur).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung Gusti Gede Gunarta dikonfirmasi, menjelaskan, saat pertemuan dirinya dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) melibatkan pihak terkait lain seperti Dinas Perhubungan Provinsi Bali, pengelola Pelabuhan Bias Munjul dan Pelabuhan Sampalan, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dibahas soal optimalisasi Pelabuhan Bias Munjul, Ceningan, Nusa Penida.

“Pelabuhan Bias Munjul sudah mulai beroperasi dan yang lebih sering beraktivitas (sandar) adalah kapal jenis LCT. Kapal LCT lebih banyak melayani penyeberangan barang seperti BBM, material proyek,”tandas Gusti Gunarta, Selasa (21/11/2023).

Menurut Gusti Gunarta, Kapal Nusa Jaya Abadi yang juga jenis RoRo tidak memungkinkan melayani hingga ke Pelabuhan Bias Munjul. Pasalnya, selain karena usia kapal sudah 17 tahun, pihak pengelola (Pemkab Klungkung) terikat kontrak dan terbentur anggaran.

Dalam kontrak 2023, operasional Kapal Nusa Jaya Abadi hanya melayani penyeberangan Padangbai-Pelabuhan Sampalan dengan dua trip penyeberangan setiap harinya, kecuali hari Minggu satu trip. Jika layanan harus ditambahkan hingga Pelabuhan Bias Munjul harus ada adendum kontrak dan butuh tambahan anggaran untuk operasional Kapal Nusa Jaya Abadi.

“Kebeulan pusat memberikan pertimbangan-pertimbangan salah satunya ide pemerintah pusat memberikan subsidi rute penyeberangan Padangbai- Bias Munjul (penyeberangan perintis),” terang pejabat asal Karangasem ini.

Meskipun Gusti Gunarta melihat Pelabuhan Bias Munjul belum didukung sarana seperti jembatan yang bisa dilalui roda empat akses Ceningan-Lembongan, jalan. Namun Gusti Gunarta menyatakan tetap mengupayakan pelayanan transportasi laut lebih dulu mengingat sudah ada pelabuhan.      

“Sembari menunggu (pembangunan) jembatan, saat pertemuan lebih mengutamakan pembahasan optimalisasi Pelabuhan Bias Munjul,”ujarnya.

Bahkan untuk rencana usulan penyeberangan perintis Padangbai-Bias Munjul sudah diadakan survei dan hasilnya penyeberangan Padangbai-Bias Munjul, saat ini hanya membutuhkan 2-3 kali penyeberangan dalam seminggu. Gunarta menargetkan Januari 2024 usulan penyeberangan perintis sudah masuk di meja menteri.          “Kita utamakan pelayanan, nanti (penyeberangan perintis)akan melayani pengiriman bahan pokok,logistik termasuk orang,” demikian Gusti Gunarta. (yan)

- Advertisment - Iklan Advaita
%d blogger menyukai ini: