KLUNGKUNG – Pemkab Klungkung kesulitan pengadaan vaksin anti rabies (VAR). Stok VAR di Klungkung bahkan sudah habis. Kadis Kesehatan Kabupaten Klungkung Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengingatkan warga waspada dan menghindari gigitan hewan penular rabies (HPR).
Ratna Dwijawati kepada wartawan,Senin (20/11/2023) menyampaikan, stok VAR dari pihak distributor juga sulit. Namun dirinya mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Selain itu Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian khususnya pos kesehatan hewan di masing-masing kecamatan agar terus melakukan vaksinasi HPR terutama anjing.
Warga juga diimbau jika menemukan ada anjing liar berkeliaran agar segera melapor ke petugas pos kesehatan hewan. Ratna juga mengimbau kepada warga yang memiliki anjing agar mengikat dan mengandangkan anjingnya.
“Hindari sekali gigitan anjing karena terbatasnya VAR. Kalau tergigit segera kunjungi puskesmas untuk penanganan awal. Puskesma juga kolaborasi dengan pos keswan kalau (gigitan) resiko tinggi terus berupaya (dapat vaksin). Kalau bisa anjingnya diobservasi selama 14 hari apalagi anjing itu mati cepat laporkan ke pos keswan agar bisa diambil sampel otaknya,” tandas Ratna Dwijawati, Senin (20/11/2023).
Ratna menegaskan saat ini jika ada kasus gigitan anjing maka pasien belum bisa mendapatkan VAR. Namun petugas puskesmas kata Ratna tetap melakukan pemetaan risiko. Kalau itu masuk kasus resiko tinggi maka pasien akan diupayakan semaksimal mungkin bisa mendapatkan VAR. Syukurnya Senin (20/11) Klungkung mendapatkan 15 vial VAR.
“Setiap hari kami terus koordinasi ke provinsi,dapat sedikit cepat kami diambil,” ujar Ratna.
Menurut ratna, Pemkab Klungkung sebenarnya punya pendanaan untuk pengadaan VAR sebanyak 170 vial. Namun karena stok produksi juga terbatas Klungkung belum bisa pengadaan vaksin. Saat ini pengadaan vaksin dipusatkan di Provinsi Bali. (yan)