Dua Korban Kompor Meledak Ngaben Massal Meninggal
KLUNGKUNG– Korban kompor mayat meledak, Bagus Oscar Horizon Ninu (34) sudah diaben di krematorium Yayasan Dharma Kusuma, Desa Adat Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung,Senin (22/8).
Suasana duka penuh haru mewarnai jalannya pengabenan. Tampak di depan tangga pintu masuk menuju tempat prosesi upacara, terpangpang karangan bunga lengkap berisi ucapan turut berduka cita, yang dikirim dari Telkom Witel Denpasar.
Sementara di ruang sekretariat yayasan, sejumlah keluarga dan kerabat Bagus Oscar Horizon Nino berusaha menenangkan istri korban, Ayu Sri Kartini. Ayu Sri Kartini tampak tidak kuasa menahan isak tangis. Sambil bersandar di kursi, ibu dua anak ini menangis tersedu-sedu.
wartabalionline.com/…/dua-korban-kompor-meledak-ngaben-massal-meninggal
Demikian pula ibu Bagus Oscar Horizon Ninu yang duduk disamping Ayu Sri Kartini,tampak terpukul atas kepegian anaknya dengan cara tragis. Sejumlah rekan kerja Bagus Oscar Horizon juga tampak berduka atas kepergian Oscar akibat peristiwa tragis yang sama sekali tidak diduga.
Agus Adi, salah seorang rekan kerja Bagus Oscar Horizon mengungkapkan, dia bersama rekannya yang lain sama sekali tidak menduga bahkan kaget mendengar informasi Oscar meninggal karena terbakar.
“Betul-betul kaget dan tidak menduga sama sekali. Semua teman-teman merasa kehilangan. Ia itu cukup lama bekerja di Telkom,” kata Agus Adi.
Agus Adi mengungkapkan, ia mengenal Bagus Oscar Horizon sebagai sosok periang dan suka bergaul.
“Kalau pas ngobrol dengannya pasti heboh,”ujar Agus Adi.
Sementara, salah seorang tetangga Bagus Oscar Horizon Nino, Wayan Wija menyampaikan, Bagus Oscar Horizon merupakan tulang punggung keluarga. Menurut Wija, selain sebagai karyawan Telkom, Oscar juga terkadang mengambil kerjaan sampingan membantu penyedia jasa pembakaran mayat milik pamannya.
Sebelum musibah di kuburan Desa Adat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (19/8) sore, paginya Bagus Oscar sudah sempat membakar mayat di Bayad.
“Ia itu merupakan tulang punggung keluarga. Anaknya masih kecil-kecil, kasihan. Keluarga menganggap ini musibah. Kebetulan saat itu order ramai, paginya sudah sempat ambil di Bayad.Yang namanya musibah,” tandas Wayan Wija.
Ketua Pelaksana Krematorium Wayan Ariana mengatakan,pengabenan Bagus Oscar Horizon Nino dilangsungkan bersamaan dengan lima pengabenan lainnya. Pengabenan Bagus Oscar Horizon dipuput Ida Pandita Mpu Dirgha Dwijananda.
“Kami di Desa Adat Pundukdawa, awig-awig kami melarang adanya ngajangin (pengabenan secara bergilir pada hari yang sama).Makanya,walaupun dua atau tiga dan berapapun,pengabenan dilaksanakan bersamaan,” ungkap Wayan Ariana.
Kata Ariana, prosesi pengabenan berlangsung sebagaimana orang ngaben pada umumnya, dimulai dari ngulapin, mebersih (memandikan jenazah), menek tumpang salu, ngaskara setelah itu puncaknya membakar jenazah. Dilanjutkan dengan ngereka abu, narpana,mamitang, nganyut ke Pantai Goa Lawah.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat berlangsung ngaben masal di Desa Adat Selat Belega,Kecamatan Blahatuh,Gianyar mendadak kompor mayat meledak saat pembakaran petulangan. Api membesar menyambar dan mengenai orang-orang yang berada di dekat petulangan.
Akibat kejadian itu ada sembilan orang terbakar, dua orang diantaranya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUP Prof Ngoerah (RSUP Sanglah). Kedua korban adalah Bagus Oscar Horizon Nino dan Kadek Gian Pramana Putra (15). (yan)