BadungDaerah

Wujudkan Tsunami Ready Community, BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi di Tanjung Benoa

KUTSEL – Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar turut serta berupaya melaksanakan langkah penguatan mitigasi gempa dan tsunami di wilayah Tanjung Benoa. Upaya tersebut direalisasikan melalui gelaran Sekolah Lapang Gempabumi, di SMPN 3 Kuta Selatan, pada 29-30 November 2021.

Mewakili Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Kepala Bagian Tata Usaha BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya menuturkan, kegiatan itu mengikutsertakan banyak pihak. Di antaranya seperti Pemerintah Kelurahan Tanjung Benoa, BPBD Kabupaten Badung, BPBD Provinsi Bali, perwakilan sekolah, PMI, FPRB, Polri, media, pengelola hotel, dan wakil kelompok masyarakat.

“Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), memahami konsep evakuasi mandiri, dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan cara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami,” katanya Senin (29/11/2021).

BACA JUGA:   Rakor Pengendalian Inflasi Nasional Tahun 2024

Di samping itu pula, sambung dia, dalam kegiatan yang diikuti 50 peserta tersebut juga akan dibentuk Tim Siaga Bencana di tingkat Kelurahan Tanjung Benoa. Anggotanya, terdiri dari warga masyarakat yang mampu dan aktif sebagai penggerak dalam penanggulangan bencana tsunami di daerahnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Dr Daryono mengatakan, sasaran utama dari kegiatan itu adalah membentuk masyarakat siaga tsunami. Hal tersebut dirasa sangat penting, karena wilayah selatan Bali khususnya Tanjung Benoa merupakan kawasan rawan tsunami.

“Dalam sejarahnya juga pernah terjadi tsunami, sehingga kita menyiapkan masyarakat agar bisa tangguh dalam menghadapi tsunami dan gempabumi,” sebutnya.

Sekolah Lapang Gempabumi yang diselenggarakan tersebut merupakan bagian dari program nasional. Dengan harapan, masyarakat setempat ke depannya bisa lebih memahami kaitan dengan potensi ancaman, bagaimana merespon informasi dan peringatan dini tsunami, serta SOP-nya.

BACA JUGA:   Fasilitasi Pendaftaran HAKI, Sekda Dewa Made Indra Harap Terbangun Lembaga Kolaboratif Yang Mewakili Seluruh Sektor

“Endingnya juga, nanti komunitas masyarakat siaga bencana tsunami di Tanjung Benoa ini akan kita usulkan menjadi salah satu nominasi yang mendapatkan pengakuan UNESCO karena sudah mengikuti tahapan Tsunami Ready,” ucapnya sembari mengabarkan bahwa sebelumnya BMKG juga sudah mengusulkan beberapa kawasan lain kaitan hal tersebut.

Terpisah, Plt Kalaksa BPBD Badung I Wayan Wirya mengaku menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Terlebih kaitan dengan Tanjung Benoa yang merupakan destinasi wisata, sehingga kegiatan semacam itu dinilai sangat penting adanya.

“Kaitan antisipasi di wilayah Tanjung Benoa, kita sudah melakukan MoU dengan sejumlah hotel di kawasan Tanjung Benoa. Kita sudah lakukan maping, bahkan melakukan pertemuan dengan UNDP. Ke depan, kita akan selalu lakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat kaitan dengan gempabumi dan tsunami. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami misalnya kaitan dengan jalur evakuasi,” pungkasnya. (adi,dha)

Back to top button