BadungEkonomiHeadline

Bea Cukai Ngurah Rai Petakan Bisnis Ekspor Hasil Perikanan dan Kelautan

BADUNG – Bea Cukai Ngurah Rai merintis program “National Logistics Ecosystem” (NLE) dan telah mengantongi peta proses bisnis ekspor, khususnya produk hasil perikanan dan kelautan di Bali.

“Pemetaan proses bisnis ekspor produk kelautan dan perikanan adalah langkah yang pertama kali kami lakukan. Di sini, kami bermain peran seolah-olah kami adalah eksportir dan ingin mengetahui tahapan-tahapan yang dilalui eksportir sampai realisasi ekspornya. Kami sudah punya petanya,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Kusuma Santi Wahyuningsih di acara forum media gathering, Kamis 21 Oktober 2021.

Pemetaan, kata Kusuma Santi Wahyuningsih, tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak, baik internal ataupun eksternal, seperti perusahaan eksportir produk kelautan dan perikanan, instansi yang berwenang di bidang karantina ikan, keamanan penerbangan, hingga Bank Sentral.

BACA JUGA:   Sat Samapta Polres Tabanan Sasar Pasar Tradisional

“Pemetaan proses bisnis ekspor produk kelautan dan perikanan dilakukan dengan media One on One Meeting kepada 16 perusahaan terpilih dan menyebarkan kuesioner ke sejumlah eksportir produk kelautan dan perikanan. Di samping itu, kami juga telah menggelar rapat bersama instansi terkait yang berhubungan dengan ekspor produk kelautan dan perikanan, serta Kantor Pusat DJBC dan Bank Indonesia terkait devisa hasil ekspornya,” bebernya.

Hasil pemetaan yang telah diperoleh akan disusun sebagai sebuah kajian. Di dalamnya mencakup pula usulan perbaikan dan efisiensi tata laksana ke Kantor Pusat DJBC.

Sekadar diketahui, penataan ekosistem logistik nasional merupakan program pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja logistik nasional melalui penyelarasan arus lalulintas barang dan dokumen, baik internasional ataupun domestik. Itu dilaksanakan mengacu Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

Penataan Ekosistem Logistik Nasional berorientasi pada kerja sama antar instansi. Baik itu melalui pertukaran data, simplifikasi proses, ataupun penghapusan repetisi dan duplikasi. Tentunya dengan dukungan sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait yang menghubungkan sistem-sistem logistik eksisting, sehingga mampu memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional. (adi)

Back to top button