EkonomiKlungkungTerkini

Subak Timuhun Krisis Air, Minta Bendungan ke Gubernur

KLUNGKUNG- Petani di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan yang terhimpun dalam Subak Timuhun kelimpungan, karena subak sudah sejak lama mengalami krisis air. Kondisi itu menyebabkan aktifitas petani tidak berjalan maksimal, produksi pertanian juga mengalami hal serupa.

Krisis air ini disebabkan karena debit air bendungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Melangit di Sungai Bubuh yang selama ini menjadi sumber air, sejak sekian tahun terus mengecil. Desa Timuhun dikenal sebagai desa agraris karena sebagian besar penduduknya sebagai petani. Petani setempat berkeinginan aktifitas petani bisa kembali berjalan normal dan harapan mereka, produksi pertanian, hasilnya juga maksimal.  

 Atas inisiatif warga, salah seorang warga setempat Anak Agung Gede Juliantara menggaggas permohonan bantuan proyek bendungan. Proyek itu diajukan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster melalui dinas terkait. Anak Agung Gede Yuliantara, mengaku telah mengirimkan proposal pembangunan bendungan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. “Proposal sudah saya kirimkan Juli 2020,” ujar Yuliantara, Rabu (5/8).

BACA JUGA:   Suguna : Saat Yang Tepat Untuk Lakukan Refleksi Diri

Baca juga : Baris Jangkang Masuk Nominasi, SMA Tembeling Tak Lolos Masuk Surga Tersembunyi

Proposal itu diteken oleh sejumlah pihak, yakni kelihan subak Desa Timuhun, perbekel Timuhun, camat Banjarangkan, penggagas pembangunan hingga ditandatangani oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. “Surat sudah ditandatangani oleh pak bupati. Kami juga sudah diwawancarai sama pak bupati mengenai alasan pembangunan bendungan ini,” terang Anak Agung Gede Juliantara. Menurut dia, Sungai Jinah yang berada di sebelah timur Desa Timuhun layak airnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah petani, dengan cara dibangun bendungan.

“Saya lihat air di Tukad Jinah banyak terbuang ke laut. Alangkah baiknya dibuatkan bendungan untuk mengaliri pertanian di desa kami,” ungkapnya. Juliantara mengharapkan dengan memanfaatkan aliran Tukad Jinah, bisa mengaliri sawah di Desa Timuhun seluas 156,83 hektar, sedangkan luas tegalan mencapai 747,11 hektar. Surat proposal tersebut, kata Yuliantara juga telah ditembuskan kepada pihak-pihak terkait seperti ketua DPRD Provinsi Bali, Dinas PU Provinsi Bali hingga kepala Bappeda Kabupaten Klungkung.

“Kami harap ini (permohonan) bisa terealisasi. Untuk membangkitkan pertanian di desa. Apalagi dulu pertanian di Timuhun sempat jaya,” pungkasnya. (yan)

Back to top button