DENPASAR – Tak peduli dimana tempat laga atau di markas tim apa jika nantinya Liga 1 kembali diputar tahun ini. Itulah sikap skuad Bali United saat mendengar rencana PSSI Pusat bakal kembali menggelar Liga 1 dengan sistim sentralisasi di Pulau Jawa. Kabarnya bakal dipusatkan di Yogakarta, Solo maupun Magelang.
Memang di tiga kota tersebut tidak ada markas tim Liga 1 hanya PSSSleman yang dekat dengan tiga kota tersebut. Dengan demikian jika nanti klub Liga 1 berlaga maka sportifitas akan lebih mudah karena rencananya juga penonton bakal dibatasi jumlahnya dan persyaratan menonton juga tidak mudah.
Seperti yang telah dirilis, Ketua PSSI Pusat Mochamad Iriawan mengklaim, hotel untuk tim peserta gratis karena sudah melakukan negosiasi dengan pihak pemilik hotel. Artinya bergulirnya lagi Liga 1 semakin jelas. Menyoal sentralisasi Liga 1, bek tengah “Serdadu Tridatu” Haudi Abdillah mengaku tidak ada masalah sama sekali dan tidak peduli mau berlaga dimanapun. Apakah itu karena Haudi berasal dari Semarang yang hanya beberapa jam dari Magelang, Solo atau Yogyakarta melalui jalur darat.
“Kalau keputusan tempat sentralisasi seperti itu saya sebagai pemain harus dan selalu siap melakoninya terpenting main dimana saja semoga bisa berjalan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan sebelumnya,” ujar Haudi, Senin (22/6/2020).
Masalah lainnya adalah Haudi termasuk pemain Bali United lainnya dan pemain dari klub lain tidak bisa leluasa untuk bepergian. Waktu kompetisi diperkirakan berlangsung selama tiga bulan. Selama waktu itu juga pemain harus menghabiskan waktu berada di hotel. Mungkin bisa keluar tetapi hanya saat latihan saja dan harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. Jauh dari keluarga juga menjadi konsekuensinya. (ari)