TABANAN – Sehari setelah Hari Suci Saraswati, Minggu (21/5/2023), umat Hindu melaksanakan Banyu Pinaruh / pengelukatan ke sumber mata air baik itu pantai atau sungai yang menjadi sumber mata air.
SE seperti halnya di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kerambitan, ratusan krama ikuti prosesi ritual Panglukatan Massal Banyu Pinaruh dan Baruna Stawa yang digelar Pinandita Sanggraha Nusantara Kerambitan dan Yayasan Giri Daksa Widya Sading .
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat saat pelaksanaan Banyu Pinaruh, Kapolsek Kerambitan Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti, menerjunkan personilnya untuk melakukan pengamanan di Pantai Pasut dan Pantai Kelating yang menjadi tempat dilaksanakannya ritual melukat hari Banyu Pinaruh yang diikuti 500 orang.
Sebagaimana Surat Perintah Kapolsek Kerambitan : Sprin/47/V/PAM./2023 tanggal 15 Mei 2021 tentang pengamanan pengelukatan Banyu Pinaruh, jumlah personel yang digelar melaksanakan pengamanan di 2 titik sebanyak 15 personil untuk mengamankan rangkaian kegiatan Banyu Pinaruh di Wilayah Hukum Polsek Kerambitan bersinergi dengan Satuan Polair Polres Tabanan sebanyak 4 personil serta Pecalang Desa Adat Tibubiu sebanyak 17 orang dan Pecalang Desa Adat Kelating sebanyak 12 orang.
Kapolsek Kerambitan Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti, mengatakan dalam menciptakan Kamtibmas kondusif, pihaknya turun melaksanakan pengamanan kegiatan warga yang melukat ke pantai yang ada di wilayah Kerambitan.
“Kami melakukan antisipasi dan penanganan terhadap masyarakat yang melaksanakan pengelukatan agar tidak ada yang sampai terseret arus air laut mengingat ombak Pantai Selatan cukup besar,” tandasnya.
Untuk pengamanan Penglukatan Masal di Pantai Pasut,desa Tibu biu Polsek Kerambitan menerjunkan 8 personel dipimpin AKP I Gusti Nyoman Jaya,SE bersama dengan Sat Polair Polres Tabanan dengan lima personil dipimpin Kasat Polair AKP I Nyoman Artadana,SH Sedangkan pengamanan adat didukung 17 Pecalang Desa Adat Tibubiu. (jon)