
BULELENG – Bonsai Waru milik Cristian Hartana asal Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat dinobatkan sebagai jawara sekaligus berhak atas tropi ‘Sudamala Bonsai 2025’ yang digelar oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) serangkaian HUT ke-421 Kota Singaraja.
Sebagai jawara dalam pameran bonsai yang diikuti 555 peserta dari berbagai belahan nusantara seperti Lahat Palembang, Sulawesi Selatan, Kalimantan, Bandung, Jakarta dan PPBI Kabupaten/Kota se-Bali, Bonsai Waru semakin memantapkan diri melenggang menuju event internasional 17th ASPAC, (Asia Pasific Bonsai and Suicekl Exhibition and Conference), 18 Juli 2025 di Gianyar Bali.
“Bonsai Waru layak dinobatkan sebagai jawara, karena memiliki nilai tertinggi Best In Show pada pameran Sudamala Bonsai 2025 yang bermakna survive mengelola lingkungan,” ungkap Ketua PPBI Buleleng Ketut Yogi Saputra usai penutupan pameran oleh Plt. Kepala DLH Buleleng Kadek Agus Hartika mewakili Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Sabtu (8/3/2025).
Yogi Saputra menandaskan, pelaksanaan pameran bonsai serangkaian peringatan HUT ke-421 Kota Singaraja kali ini tidak hanya semakin berkualitas, tapi juga sudah menjadi ikon, event yang dilirik pecinta bonsai nusantara.
“Mereka tak hanya terkesan dengan pemeran digelar di Bali, mereka juga terpana dengan vibrasi tempat, lokasi pameran di RTH Taman Bung Karno, yang nyaman untuk penyelenggaraan pameran bertaraf nasional,” ungkapnya.
Ia berharap Pemkab Buleleng membantu, memfasilitasi pelaksanaan pemeran yang ditetapkan sebagai event tetap serangkaian HUT Kota Singaraja.
“Event ini tidak hanya menjadi wahana bagi pencinta fauna, bonsai lokal untuk berkiprah tapi juga dapat menjadi wahana pertemuan pecinta bonsai nusantara untuk berkumpul, menjadi destinasi wisata edukasi bidang pelestarian lingkungan, yang bukan tidak mungkin menjadi sumber pendapatan daerah,” tandas Yogi diapresiasi Wandira.
Selaku Wakil Ketua DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi tidak hanya mengapresiasi bonsai dari filosofinya yakni ‘semakin tua semakin berharga, kokoh dan berwibawa’ tapi juga potensinya.
“Filosofi bonsai layak dimaknai pemimpin kita di Buleleng, potensinya bukan hanya sekedar hobby, tapi juga dapat menjadi destinasi pariwisata dan sumber pendapatan daerah,” pungkasnya. (kar/jon)