
GIANYAR – Gas LPG 3 Kg tiba-tiba menjadi barang langka. Pada jam-jam tertentu warga pun banyak yang kelimpungan untuk mencari Gas LPG 3 Kg.
Fenoma warga antre atau menenteng tabung kesana kemari pun cukup sering terlihat di lapangan.
Terkiat hal tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar sebagai pengampu mengaku sudah melakukan penelusuran. Ketersediaan gas Melon ini dipastikan mencukupi dengan kuota Gas Melon di Gianyar bulan ini sebanyak 680.400 tabung, namun pendistribusiannya memang diatur oleh Pertamina. Masyarakat harus langsung beli ke Pangkalan.
“Sebenarnya kita (Pemkab Gianyar) belum menerima tembusan SE terkait ini. Tapi setelah kita telusuri, memang ada aturan baru bahwa Pangkalan dilarang ngecer ke warung-warung,” jelas Kadisperindag Gianyar, Luh Gede Eka Suary saat ditemui, Senin (3/2/2025).
Eka Suary memastikan gas bersubsidi ini tidak langka, hanya saja diatur pendistribusiannya dengan tujuan agar lebih tepat sasaran.
“Kita sudah cek di agen dan Pangkalan sudah sesuai dengan kuota yang diberikan Pertamina, tidak ada kelangkaan. Namun di lapangan, mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dimana lokasi Pangkalan karena terbiasa beli di warung terdekat,” jelasnya.
Tercatat ada sebanyak 514 Pangkalan yang tersebar di 7 kecamatan di Gianyar. Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk dijangkau oleh masyarakat Gianyar. “Masyarakat cuma belum terbiasa beli ke pangkalan,” ujarnya.
Eka Suary pun mendorong BUMDes mendaftarkan diri sebagai pangkalan, sehingga masyarakat desa bisa difasilitasi.
“Ini kita masih menunggu surat resmi dari Kementerian ESDM, karena itu kami pakai dasar edarkan ke Perbekel sebagai pimpinan wilayah,” jelasnya. (jay)