DPP Gerindra menyerahkan rekomendasi kepada pasangan Gede Ngurah Ambara Putra – I Nengah Adi Susanto. Rekomendasi diberikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, H. Ahmad Muzani di Jakarta.
DENPASAR – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra akhirnya secara resmi mengeluarkan rekomendasi untuk calon kepala daerah (Cakada) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk wilayah Bali yang diumumkan pada Minggu 11 Agustus 2024 di Jakarta, oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, H. Ahmad Muzani.
Terdapat 7 Cakada yang direkomendasikan di Bali dan akan bertarung dalam Pilkada serentak pada November mendatang. Diantara untuk perebutan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar. DPP Gerindra merekomendasi Pasangan Gede Ngurah Ambara Putra – I Nengah Adi Susanto untuk maju di Pilwali Kota Denpasar.
Artinya, pertarungan merebut Denpasar satu tentu semakin seru dan panas karena berlangsung head to head. Gede Ngurah Ambara Putra – I Nengah Adi Susanto akan meladeni incumbent yang sebelumnya telah santer diusulkan oleh DPC PDIP Kota Denpasar dan mendapat rekomendasi dari DPP PDIP adalah pasangan IGN Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa ( Jaya Wibawa).
Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengungkapkan pengumuman calon kepala daerah untuk sejumlah daerah di Bali telah disampaikan pada Minggu (11/8/2024) malam di Jakarta.
Dalam penyerahan rekomendasi tersebut, beberapa calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Gerindra ada tujuh daerah termasuk Kota Denpasar.
“Memang ada beberapa opsi atau pilihan dari beberapa nama, namun paslon yang muncul inilah yang diputuskan oleh DPP, dan sudah direstui oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto,” kata De Gadjah.
De Gadjah berharap rekomendasi ini akan memperkuat posisi Partai Gerindra dalam kontestasi Pilkada mendatang. Sedangkan untuk Cakada kabupaten lainnya, yakni Badung dan Buleleng nantinya menyusul akan segera diumumkan
Artinya Gerindra yang mendapat dukungan KIM plus sepertinya digadang-gadang juga akan berlanjut ke daerah guna memenangkan pilkada 2024 ini. Nah, terkait dukungan Koalisi Indonesia Maju, De Gadjah mengaku tetap jalankan politik bersatu dan bergembira.
“ Kita kan demokrasi bergembira dan politik bersatu setelah ajang pilkada yang bergembira, siapapun yang diberi mandat oleh rakyat, kita bersatulah untuk kepentingan Denpasar dan Bali,” kata De Gadjah saat dikonfirmasi Senin (12/8/2024).
Sementara saat dihubungi bakal calon Wakil Walikota I Nengah Adi Susanta atau akrab disapa Jro Ong sekaligus Ketua DPW PSI Bali membenarkan rekomendasi sudah dikantongi.
“Koalisi di Denpasar dengan Gerindra dan Nasdem sudah pasti , Golkar dan Demokrat masih menunggu dari mereka ,komunikasi sudah dilakukan, mudah -mudahan nanti KIM plus Nasdem ini bisa head to head dengan incumbent Jaya Wibawa,” ungkap Jro Ong.
Ia mengakui pertarungan ini jelas berat karena melawan incumbent, tetapi pihaknya bersama Calon Walikota Gede Ngurah Ambara Putra merasa optimis bisa memenangkan pertarungan nanti.
“Kita punya optimisme, dimana Denpasar banyak permasalahan yang dihadapi, sejauh ini masih seputar sampah, kemacetan, banjir kalau mau Denpasar maju harus segera keluar dari permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya solusinya adalah pada siapa pemimpinya, siapa walikotanya. “Pemimpin Denpasar harus linear dengan yang di pusat. Kalau tidak, susah nanti karena APBD-nya tidak mencukupi menyelesaikan permasalahan tersebut, kita harus buat program yang nantinya bisa disokong oleh pusat. Karena itu kami optimis menyelesaikan permasalahan sampah, banjir kemacetan yang ada di Denpasar bisa tertangani karena kami didukung oleh pemerintah pusat yaitu Presiden Prabowo dan Gibran,” terangnya.
Situasi masyarakat Kota saat ini, Jro Ong mengklaim, sejatinya masyarakat banyak yang mengeluh, justru dengan paket yang diusung Gerindra ini pihaknya yakin akan mendapat solusi dan simpati, karena ada harapan baru, karena selama lima tahun kepemimpinan ini banyak permasalahan.
“Masyarakat sangat rindu terhadap perubahan , misalnya sampah tidak berserakan dimana-mana , kemacetan segera diselesaikan dll. Hal ini tentu menjadi kelemahan daripada incumbent. Sehingga memudahkan kita meyakinkan masyarakat Kota Denpasar butuh perubahan, kalau mau berubah harus satu Komando dengan pusat,” tegasnya.
Ia mengklaim sudah ada program , penanganan masalah tersebut, satu saat nanti akan disampaikan dalam visi dan misi pemenangan .
Bagaimana peluang pilkada tahun ini dibedakan dengan sebelumnya. Jro Ong menyebut pasangan pak Ambara pada pilkada sebelumnya tampil mendadak. Sedangkan sekarang dukungan luar biasa, mesin Partai berjalan dan relawan juga akan bergerak.
“Jadi kita sangat optimis. Jauh berbeda kalau dulu paket mendadak, sedangkan kita melihat kepemimpinan sekarang banyak permasalahan dan jauh lebih kompleks dengan dukungan biaya tidak terjangkau karena APBD Denpasar kecil. Dan kami yakin polanya harus ada bantuan dari pusat. Kita doakan Golkar dan Demokrat akan segera bergabung. Tinggal menunggu rekomendasi DPP Pusat saja,” pungkasnya. (sur,dha)