Kadisbud Bali Prof. Arya Sugiartha disela sosialisasi persiapan PKB 2024 di kantor Disbud Provinsi Bali, Rabu (15/5/2024).
DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan akan merancang sebuah kegiatan budaya yang bernama Bali Nice di Kawasan Kura Kura Bali, Serangan, Sabtu (18/5/2024). Dalam kegiatan Bali Nice akan digelar ritual pemuliaan air atau Segara Kerthi yang bertepatan Perayaan Tumpek Uye akan melibatkan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Bali, dan akan dihadiri 1.200 delegasi peserta World Water Forum ( WWF) ke-10.
“Jadi kita menggelar rangkaian upacara ritual pemuliaan air atau Segara Kerthi, sebuah proses mendoakan air dan sekaligus mengajak para delegasi WWF untuk berdoa dan ikut menyaksikan ritual yang kita punya secara langsung, “ jelas Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, Rabu (15/5/2024).
Dalam ritual pemuliaan air itu, Disbud Provinsi Bali akan menyajikan aneka sajian seni ritual seperti Tari Rejang, Kecak, Tari Sanghyang hingga Topeng Sidakarya. “Upacara Segara Kerthi ini akan dilaksanakan dengan rangkaian tari sakral mulai rejang, kecak, tari sanghyang jaran, hingga topeng sida karya, lengkap dengan jumlah penari 300 orang, “ ungkap mantan Rektor ISI Denpasar itu.
Pihaknya menyebut kegiatan ini murni digelar Pemprov Bali sebagai upaya untuk menunjukan budaya Bali terutama dalam upaya menjaga sumber air kepada para peserta delegasi WWF. Dari kegiatan ini ternyata mendapat respon luar biasa dari para delegasi WWF. Di Bali kita memiliki sebuah ritual pemuliaan air dimana-mana nah dalam momen WWF ini kita tunjukan sebuah ritual bukan saja sekedar hiburan atau tontonan tapi ritual murni untuk mendoakan air .
“Tepat di hari itu kita merayakan Tumpek Uye , respon peserta WWF sangat luar biasa, terbukti yang telah mendaftar ikut menghadiri doa pemuliaan air ini tercatat 1.200 delegasi termasuk setingkat menteri , mereka sangat ingin hadir dan melihat langsung rangkaian upacara dan sajian budaya Bali yang akan dipusatkan di Kura-kura Bali di Serangan, Sanur itu,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan keterlibatan seniman, pihaknya menyebut Sanggar Paripurna Bona, Gianyar akan mengerahkan senimanya untuk menyajikan berbagai ragam kesenian sakral. “ Seniman yang dilibatkan adalah ratusan orang, dan para delegasi akan menyaksikan secara langsung prosesi ritual mendoakan air yang memang ada di Bali ,” tegasnya.
Selain kegiatan ritual pemuliaan air, Disbud juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk menyiapkan Pawai Budaya, serangkaian pelaksanaan WWF ke 10 di Nusa Dua. “ Pawai budaya di Nusa Dua, bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata . Pawai akan berlangsung pada 20 Mei 2024, sekitar jam 5 sore di kawasan Nusa Dua , dimana delegasi dapat menyaksikan pawai budaya secara langsung, diperkirakan akan cukup ramai karena selain para peserta WWF juga akan mengundang tamu yang menginap di kawasan ITDC ,” tambahnya. (sur,dha)