
GIANYAR – Di saat kabupaten lain di Bali menunda pembangunan karena pandemi Covid-19, Kabupaten Gianyar justru sebaliknya. Seperti apa strategi Bupati I Made Agus Mahayastra ?
Kepada wartawan, Senin (143/7/2020), Mahayastra menyebutkan, sejumlah pembangunan yang sedang digarap seperti Pasar Umum Gianyar, Penataan alun-alun Kota Gianyar, Pasar Seni Sukawati, penataan Baypass Dharma Giri, Puspem di Payangan serta Rumah Sakit Sajiwani tidak terlepas dari strategi melalui perencanaan pembangunan yang telah dirancang sejak awal. “Kita saat ini tengah menjadi sorotan karena semua kabupaten tidak berani membangun tapi Pembangunan Gianyar tetap lancer. Ini tidak terlepas dari startegi yang kita jalankan,” ujarnya.
Ia membeberkan, sumber dana proyek Pasar Umum Gianyar berasal dari pinjaman sehingga ada atau tidaknya Covid-19 pembangunan tetap berjalan. Selain itu, refocusing anggaran sangat berperan dalam memperlancar pembangunan serta dilakukan secara besar-besaran. Salah satunya dalam refocusing anggaran ini adalah belanja pegawai dipangkas hingga 24%. “Pemotongan belanja pegawai sebesar 24% ini menjadi yang terbesar kedua nasional,”bebernya.
Kemudian, kas daerah yang dimiliki Pemkab Gianyar sebesar Rp 15 miliar dan dopsitio Rp 150 miliar serta mendapatkan bagi hasil dari deposito sebesar Rp 50 miliar. “Dikurangi tukin (tunjangan kinerja) untuk guru, diperkirakan total kas mancapai Rp 170 miliar. Dengan ini, Gianyar membangun tanpa mengabaikan penangan Covid-19,”tegas Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Mahasyatra juga menyampaikan terkait penataan alun-alun Kota Gianyar yang diklaim terbaik di Bali. “Tidak hanya taman sekadar taman. Akan dilengkapi Patung Kapten Wayan Dipta yang merupakan aspirasi terus menerus dari Vteran kita. Kabel-kabel akan ditanam, setiap pojok ada diperuntukan untuk lansia, melenial, layak anak. Pojok Sari Boga akan direnopasi, setelah selesia akan diserahkan kepada desa adat. Alun-alun ini akan jadi yang terbaik, karena ini mencerminkan wajah kota,”tandas pejabat asal Payangan, Gianyar ini. (jay)