
KLUNGKUNG- Puluhan penduduk pendatang (duktang) asal Bima, NTB ini tergolong nekad. Betapa tidak, untuk bisa masuk ke Bali mereka harus bersembunyi di dalam tumpukan bawang di atas truck. Agar tidak terlihat oleh petugas, tumpukan bawang itu lalu ditutup dengan terpal.
“Mereka sembunyi dalam truck diantara tumpukan bawang, lalu ditutup terpal. Saya tidak tahu kalau ada orang di dalam truck,” ungkap Mihratul, salah seorang penampung duktang di wilayah Kelurahan Semarapura Kelod, Senin (29/6/2020).
Kehadiran 20 duktang di Klungkung sejak Sabtu (27/6/2020) tidak bertahan lama. Mereka pun akhirnya diciduk petugas Sat Pol PP Kabupatem Klungkung, Senin (29/6/2020) lantaran tidak membawa surat keterangan perjalanan dan surat keterangan hasil rapid tes yang menerangkan mereka dalam kondisi non reaktif.
“Awalnya kami mendapat informasi dari warga, katanya ada puluhan duktang minum-minum di wilayah Galiran (Semarapura Kelod), meresahkan warga. Sabtu malam kami turun bersama aparat dari kelurahan, mereka (duktang) sempat kabur. Tadi pagi (senin) akhirnya kami amankan mereka,” tandas Kasat Pol PP I Putu Suarta.
Parahnya lagi Mihratul yang sudah tinggal di Klungkung selama lima tahun juga tidak punya surat lapor diri. Kedua puluh petani bawang asal Bima ini akhirnya dipulangkan ke Bima. Hanya saja mereka diantar sampai di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. (yan)