BULELENG – Belum ditemukannya obat atau vaksin untuk penyakit Coronavirus Disease atau Covid-19, tak pelak membuat wabah pandemi ini menjadi berlarut. Pada awalnya, saat pandemi ini mulai terjangkit awal Bulan Maret 2020, yang paling dikhawatirkan adalah penyebaran Covid-19 melalui imported case oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari berbagai negara terjangkit. Namun dengan pola terintegrasi, terarah, terukur dan ketaatan serta kedisplinan PMI, penularan melalui imported case dapat diminimalisir. Sementara penularan melalui transmisi lokal yang awalnya minim, belakangan justru mengalami peningkatan.
“Bahkan, saat ini pasien terkonfirmasi atau positif Covid-19, didominasi pasien yang terjangkit melalui transmisi lokal,” tandas Sekretaris
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Sabtu (20/6/2020) saat menggeber perkembangan terkini penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
Dari catatan Tim Medis GTP2 Covid-19 Kabupaten Buleleng, kata Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng ini, penyebaran Pandemi Covid-19, terjadi pada semua kecamatan yang ada, yakni 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. “Namun, tidak semua desa atau kelurahan terjangkit pandemi Covid-19. Berdasarkan data penanganan pasien terkonfirmasi atau positif Covid-19, dari 129 desa yang ada di Kabupaten Buleleng, pasien terkonfirmasi atau positif Covid-19 ada pada 25 desa. Sementara dari 17 kelurahan yang ada di Kabupaten Buleleng, tercatat pasien terkonfirmasi ada pada atau berasal dari 2 kelurahan yakni Seririt dan Sukasada,” urainya.
Meskipun dari data tersebut, Pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng tidak terjadi pada seluruh desa, warga masyarakat tetap harus waspada serta taat dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, wajib pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak bila berada pada kerumunan orang, serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
Karena, saat ini hanya ketaatan dan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan itulah yang dapat menjaga kesehatan diri dan orang lain, sehingga semua bisa terhindar dari Pandemi Covid-19. “Ketaatan dan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan, merupakan kunci untuk bisa terhindar dari penularan virus corona yang kini penularannya cendrung meningkat melalui transmisi lokal,” tandas Suyasa meyakinkan.
Penambahan kasus positif atau terkonfirmasi saat ini didominasi pasien yang tertular atau terjangkit melalui transmisi lokal. “Ada tiga pola penularan transmisi lokal yang terjadi di Buleleng, pertama ditularkan pelaku perjalanan dari daerah terjangkit atau daerah transmisi lokal, kedua tertular diantara keluarga, dan yang ketiga penularan pada tempat kerja,” tandas Suyasa sembari mengingatkan klaster atau tempat penularan Pandemi Covid-19 yang paling rentan adalah pasar dan RS khususnya yang melakukan penanganan pasien Covid-19. (kar)