DENPASAR – Angka kasus meninggal Corona Virus Disease (Covid-19) di Bali sempat terkunci pada angka 4 yang meninggal dan dari angka tersebut dua warga asing. Namun sejak Senin (01/6/2020) meninggal di Bali yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah 1 orang lagi sehingga menjadi 5 orang meninggal. Namun demikian kasus meninggal ini disebut-sebut menderita penyakit jantung sejak 2 tahun lalu dan sempat dirawat di rumah sakit sebelum Hari Raya Nyepi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Wayan Koster yang ditemui di Sekretariat DPD PDIP Bali mengatakan, pasien positif Covid-19 dan dinyatakan sudah meninggal itu sesungguhnya sudah dirawat sejak lama. Gubernur Koster mengatakan pasien tersebut menderita penyakit jantung sejak dua tahun lalu dan sudah sejak lama dirawat. Bahkan, sebelum Nyepi juga sempat dirawat dan sempat diperkirakan meninggal sebelum Nyepi. “Bapak ini 2 tahun riwayat jantung dan sebelum Nyepi sebenarnya sudah kritis,”ujarnya.
Belakangan ini selain jantung sempat mengalami sesak napas yang mengarah ke paru-paru dan meninggal. Disebutkan karena dinyatakan meninggal dan positif Covid-19 sehingga tim Gugus Tugas sudah melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah diajak kontak dan berinteraksi dan semua yang ditemukan termasuk dimana dia tinggal langsung dilakukan rapid tes.
Sementara sampai Senin kemarin, jumlah kumulatif pasien positif 482 orang bertambah 17 orang dari WNI, terdiri dari 8 orang PMI dan 9 orang transmisi lokal. Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 334 orang bertambah 5 orang WNI terdiri dari 1 orang PMI dan 4 orang Transmisi lokal. Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 5 orang (bertambah 1 orang WNI / transmisi lokal.
Jumlah pasien positif dalam perawatan kasus aktif sebanyak 143 orang yang berada di 8 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.
Dalam mengantisipasi penularan Covid-19 serta memutus rantai penyebaran virus Corona, menurut Gubernur Koster telah meminta kepada Dinas Perhubungan untuk melakukan pengawasan pada pintu-pintu masuk Bali secara ketat dan pengawasan dilakukan secara berlapis. Demikian juga personila juga telah ditambah sehingga dalam penjagaan serta pengawasan pintu masuk Bali telah dilakukan dua shif dengan personil yang jyga ditambah jumlahnya.
Bahkan dengan kerjasama antara Pemprov Bali dengan Jawa Timur, pengawasan dan pemeriksaan sudah dilakukan di banyak titik lokasi sebelum masuk ke Pelabuhan Ketapang. Namun demikian ada juga penduduk pendatang yang mau kembali ke Bali mènyelinap lewat jalun lain. Namun demikian mereka akan kena pemeriksaan di Gilimanuk. “Sebenarnya sebelum di Ketapang sudah dilakukan pemeriksaan di banyak titik, sekarang kita perkuat pengawasan secara berlapis,”pungkasnya.(arn)